MEDIA PAKUAN-Perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah. Setelah kurang lebih satu bulan Proklamasi Kemerdekaan, bangsa Indonesia kembali mendapat ancaman dari Belanda yang menjadi bagian dari sekutu.
Di kota Surabaya tepatnya di Hotel Yamato Jalan Tunjungan nomor 65 secara mengejutkan terpasang bendera Belanda. Sontak hal tersebut menyulut kemarahan Arek-Arek Suroboyo.
Usut punya usut bendera Belanda tersebut telah terpasang sejak 19 September 1945 pukul 21.00. Berkibarnya bendera tersebut atas perintah Mr W V Ch Ploegman dalam rangka perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina.
Baca Juga: Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Siap Buat Kamu Kenyang dan Kantong Hemat
Ploegman tiba bersama Sekutu dan Palang Merah Internasional (Intercross) dari Jakarta. Melihat warga Surabaya yang siap untuk melakukan perlawanan, Residen Surabaya Soedirman melakukan perundingan di dalam Hotel Yamato.
Ia didampingi dua pemuda Hariyono dan Sidik untuk menghadap Ploegman. Namun musyawarah tersebut berjalan secara alot, Ploegman enggan mengakui kedaulatan bangsa Indonesia dan menodongkan pistol ke arah Soedirman.
Hariyono dengan sigap menyelamatkan Soedirman ke luar hotel, sementara Sidik melakukan perlawanan terhadap Ploegman.
Baca Juga: Liverpool Semakin Kuat dengan Datangnya Thiago Alcantara
Ploegman pun tewas di tangan Sidik, namun selang beberapa saat kemudian Sidik tewas setelah diserang tentara Belanda yang masuk ke ruangan tersebut.
Sebelumnya, Sidik sempat berpesan kepada Hariyono "Cak Har, beritahukan kepada Arek-Arek Suroboyo perjuangan ini jangan sampai berhenti. Merdeka!,".
Hariyono yang selamat langsung menaiki menara hotel bersama seorang pemuda bernama Koesno Wibowo.
Baca Juga: Sosok Wanita Tanpa Kepala Kerap Menampakan Diri di Lokasi Kecelakaan KA Bintaro
Dengan penuh keberanian Koesno merobek warna biru di bendera tersebut sehingga dijadikan bendera merah putih.
Dengan segera seluruh warga Surabaya yang hadir di tempat melakukan hormat menghadap bendera yang berkibar malambangkan bendera Indonesia. (Manaf Muhamad)