Permainan Ngadu Jangkrik, Punah oleh Permainan Game online

1 Agustus 2020, 17:36 WIB
seorang bapa sedang meperlihatkan jangkrik adunya /Popi siti Sopiah/

 

MEDIA PAKUAN-DI era tahun 70 sampai 90 bagi kaum pria baik dewasa ataupun anak laki-laki tentu sudah mengenal atau pernah bermain jangkrik atau ngadu jangkrik.

Jangkrik sejenis serangga yang hidup dibawah tanah berwarna coklat atau hitam bersayap ganda dan mengeluarkan bunyi krik..krik..(Riang-riang)'

Baca Juga: [VIDEO] Unik! Sebelum Disembelih jadi Hewan Kurban, Belasan Domba Ini Ikuti Fashion Show 

Ngadu jangkrik sebagai permainan seluruh lapisan masyarakat pada jamanya,permainan ini biasanya muncul secara musiman, khususnya pada musim gadon yaitu saat sawah ditanami palawija untuk menyelingi tanaman padi. Jenis jangkrik yang diadu adalah jangkrik kalung jantan, berwarna hitam legam, dan ada hiasan kalung pada lehernya.

Biasanya mereka mencari sendiri,namun ada juga yang membeli dari penjual yang biasa mangkal di sekolah-sekolah.

Baca Juga: Gunung Putri Lembang, Lokasi Wisata Bagaikan Diselimuti Salju

Pada saat ngadu jangkrik terdapat cara khusus untuk membuat jangkrik mengerik. Menggunakan benda terbuat dari serat daun menyerupai kuas lukis kecil, yang kemudian di putar di sepanjang tubuhnya terutama bagian kepalanya.

Itu akan membuat si jangkrik ‘geli-geli’ sehingga kemudian mengerik. Usaha tersebut juga bisa di pakai untuk mengetahui seberapa garang jangkrik itu sebagai jago untuk diadu.

Baca Juga: Wow ! , Ternyata Sri Mulyani Punya Utang Juga

Jika capitan dimulutnya terbuka lebar sambil berusaha menyeruduk alat penggeli, dan mengeluarkan suara mengerik keras merupakan pertanda bahwa si jangkrik adalah petarung yang hebat. Ibaratkan seorang petinju, suara mengerik keras itu adalah psy war yang sangat berguna dalam menunjukan dominasi untuk menakuti lawannya.

Sedangkan ukuran capitan mulut akan digunakan
sebagai senjata utama dalam melakukan hook, uppercut, atau jab yang akan membuat lawan mundur atau bahkan terpelanting tidak bersuara lagi.

Baca Juga: Duta Besar AS Jeffrey Ross Gunter, Sebut Islandia Bagai virus Cina yang tidak terlihat

sebenarnya ngadu jangkrik bukan melulu persoalan adu gengsi seorang laki-laki atau hanya soal judi semata. Ada sisi menarik lain yang belum tentu didapatkan dalam permainan anak-anak sekarang.

Ngadu jangkrik membuat masa kecil indah karena begitu dekat dengan alam sekitar . Tidak saja tahu bagaimana mengadu jangkrik saja, tapi juga mengajarkan bagaimana memeliharanya sebagai binatang peliharaan, mengetahui bagaimana anak jangkrik tumbuh besar, membedakan mana jangkrik yang jantan dan mana yang betina.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Membersihkan Bulu Kulit Kepala Kambing dan Sapi

Membuatkan kandang dari kaleng di isi tanah atau dari susunan kayu bertingkat, memberi makanan dan menjaga nya terutama dari kucing. Dan dari makanannya bisa mengetahui ada sejenis rerumputan yang disukai jangkrik.

Di era milineal tak tahu pasti, apakah saat ini ngadu jangkrik masih menjadi permainan buat laki-laki ?. Jangan-jangan tidak. Selain kalah oleh game online yang menjamur, habitat jangkrik aduan pun mungkin semakin sulit ditemui karena, bukit dan perladangan telah berubah menjadi perumahan. Musim penghujan pun tak dapat lagi dipastikan kapan dia akan datang tahun ini.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler