Network
Jerawat ini seringkali sulit diatasi dan dapat meninggalkan bekas luka yang parah.
Cara Mengatasi: Konsultasikan dengan dokter kulit untuk perawatan yang tepat. Dokter mungkin meresepkan obat topikal atau oral yang lebih kuat untuk mengurangi peradangan dan mencegah jerawat kistik baru.
3. Jerawat Komedo
Jerawat komedo terbentuk ketika pori-pori terblokir oleh minyak dan sel-sel kulit mati. Mereka dapat muncul dalam dua bentuk: komedo terbuka (blackheads) yang terlihat hitam karena paparan udara, dan komedo tertutup (whiteheads) yang terlihat seperti benjolan putih kecil di bawah permukaan kulit.
Baca Juga: Kasus Kematian Vina Jadi Bola Liar: Mungkinkah Ada Film Jilid 2 versi Alam Gaib
Cara Mengatasi: Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung asam salisilat atau retinoid untuk membantu membersihkan pori-pori dan mencegah komedo baru. Hindari memencet komedo, karena bisa menyebabkan infeksi dan peradangan.
4. Jerawat Pustula
Jerawat pustula adalah jerawat yang terisi dengan nanah, biasanya berwarna putih atau kuning. Mereka seringkali terasa sakit dan dapat meninggalkan bekas luka jika dipencet atau diangkat dengan tidak tepat.
Cara Mengatasi: Hindari memencet jerawat pustula, karena bisa menyebabkan penyebaran infeksi dan memperparah peradangan. Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan anti-inflamasi untuk membantu mengurangi kemerahan dan peradangan.
5. Jerawat Hormonal
Jerawat hormonal seringkali terjadi pada wanita dewasa dan terkait dengan perubahan hormon, seperti saat menstruasi, kehamilan, atau menopause. Mereka cenderung muncul di area yang sensitif terhadap hormon, seperti dagu dan rahang.
Cara Mengatasi: Konsultasikan dengan dokter untuk perawatan yang sesuai dengan kondisi hormonal Anda.
Baca Juga: Hukum Tajassus di Medsos dan Infotainment: Diharamkan dan Diperbolehkan
