Network
MEDIA PAKUAN - Sejarah Indonesia pada dekade 90an diramaikan oleh serangkaian gempa bumi yang mengguncang wilayah-wilayah penting, memicu gelombang tsunami mematikan.
Salah satu peristiwa tragis tercatat pada 12 Desember 1992, saat gempa dengan kekuatan 7,8 magnitudo mengguncang timur laut Pulau Flores.
Gempa tersebut, dengan kedalaman 20,4 KM, menimbulkan tsunami setinggi 300 meter ke daratan, menyapu Pulau Babi dan desa Ryan Krokoh.
Salah satu peristiwa tragis tercatat pada 12 Desember 1992, saat gempa dengan kekuatan 7,8 magnitudo mengguncang timur laut Pulau Flores.
Gempa tersebut, dengan kedalaman 20,4 KM, menimbulkan tsunami setinggi 300 meter ke daratan, menyapu Pulau Babi dan desa Ryan Krokoh.
Akibatnya, 1.952 orang meninggal dunia, 2.126 luka-luka, 500 orang hilang, dan lebih dari 20.000 bangunan hancur.
Baca Juga: Hasil Pertandingan FIFA U17 World Cup 2023 Indonesia, Uzbekistan Bantai Kanada di Pekan Kedua
Gempa kedua terjadi pada 2 Juni 1994 di laut selatan Pulau Jawa. Gempa berkekuatan 7,2 SR memicu tsunami setinggi 14 meter, menyebabkan 223 orang meninggal dunia, 22 orang hilang, 440 orang luka-luka, dan 720 bangunan rusak berat.
Sementara itu, pada 14 Mei 1995, gempa berkekuatan 6,8 SR mengguncang utara Kota Dili, Timor. Meskipun korban jiwa tidak sebanyak peristiwa sebelumnya, gelombang tsunami yang melanda 3 desa menyebabkan 11 orang tewas, 19 terluka, dan 15 orang hilang.
Keempat, serentetan gempa bumi mengguncang Pulau Sulawesi bagian barat laut pada 1 Januari 1996. Gempa ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter, merenggut 9 nyawa, melukai 63 orang, dan merusak lebih dari 400 rumah.
Gempa kedua terjadi pada 2 Juni 1994 di laut selatan Pulau Jawa. Gempa berkekuatan 7,2 SR memicu tsunami setinggi 14 meter, menyebabkan 223 orang meninggal dunia, 22 orang hilang, 440 orang luka-luka, dan 720 bangunan rusak berat.
Sementara itu, pada 14 Mei 1995, gempa berkekuatan 6,8 SR mengguncang utara Kota Dili, Timor. Meskipun korban jiwa tidak sebanyak peristiwa sebelumnya, gelombang tsunami yang melanda 3 desa menyebabkan 11 orang tewas, 19 terluka, dan 15 orang hilang.
Keempat, serentetan gempa bumi mengguncang Pulau Sulawesi bagian barat laut pada 1 Januari 1996. Gempa ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter, merenggut 9 nyawa, melukai 63 orang, dan merusak lebih dari 400 rumah.
Baca Juga: Hasil Pertandingan FIFA U17 World Cup 2023 Indonesia di Grup A, Indonesia Tahan Imbang Panama di Pekan Kedua
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berupaya meningkatkan sistem peringatan dini gempa dan tsunami untuk melindungi masyarakat.
Dalam menghadapi potensi bencana alam, kewaspadaan dan rencana tanggap darurat menjadi kunci utama untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat Indonesia.***
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berupaya meningkatkan sistem peringatan dini gempa dan tsunami untuk melindungi masyarakat.
Dalam menghadapi potensi bencana alam, kewaspadaan dan rencana tanggap darurat menjadi kunci utama untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat Indonesia.***
