Catatan Kelam Ratu Spanyol Isabella, Berdarah Dingin Bantai 140 Ribu Orang muslim

- 2 September 2020, 09:06 WIB
Isabella Ratu Spanyol
Isabella Ratu Spanyol /Poppy/

MEDIA PAKUAN- Isabella nama yang indah, bahkan keindahan namanya menjadi inspirasi LaguST12 menjadi sebuah lagu yang cukup viral di masanya.

Namun tahukah kamu, dibalik nama indah itu terdapat catatan kelam tentang sejarah berdarah Kaum Muslimin

Baca Juga: Menyimpan Suka Duka Ketika 'Kaum Hawa' Baca Google Maps

Islam masuk ke Eropa pada tahun pada tahun 93 hijriah/711 masehi melalui jalur Afrika Utara di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad yang memimpin angkatan perang Islam untuk membuka Andalusia, Spanyol saat ini.

Umat Islam pernah mencatatkan tinta emas selama berabad-abad di Benua Eropa.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumut Bertambah, Empat Pasien Meninggal Dunia

Tidak hanya sekedar kuantitas penganutnya tapi juga peradaban Islam pernah menorehkan kejayaan di benua biru tersebut.

Puncaknya, pada masa pemerintahan Abd al Rahman III (912-961 M), Umat Islam berhasil menjadikan kota Cordova sebagai pusat peradaban Islam di dunia.

Sayangnya, keyajaan ini tidak berlangsung lama, kekhilafaan Islam di Eropa, khususnya di Spanyol berangsur-angsur memudar.

Baca Juga: Menu Harian Sehat dan Nikmat

Awal dari kehancuran dimulai dengan naiknya Hisyam al-Mu'ayyad Billah sebagai khalifah Kordoba tahun 976 masehi ketika masih berusia 11 tahun.

Sehingga secara aktul kekuasaan dikendalikan oleh para pejabat, perpecahan pun tidak terelak

Di sisi lain, kerajaan Castila serta Aragon bersatu di bawah kendali Isabel dan Ferdinand.

Baca Juga: Sebelum Ditayangkan, Do You Like Brahms? Menjadi Drakor yang Paling Banyak Dicari

Akibatnya, Umat Islam pun terusir dari Spanyol pada 1492 masehi, dengan Granada sebagai benteng terakhirnya.

Dia adalah aktor utama dibalik berakhirnya pengaruh Islam secara politik dan sosial di Spanyol dengan jatuhnya Kota Granada di tangannya.

Ia bersama suaminya, King Ferdinand II of Aragon mengadu domba keluarga kerajaan Bani Ahmar di Granada

Baca Juga: Zainul Gantikan Iyos Somantri jadi Penjabat Sekda Kabupaten Sukabumi

Penaklukan Granada oleh Castilla sebenarnya sudah dimulai sejak abad ke-13.

Ambisi merebut Granada dari Umat Islam dikenal dengan semangat reconquista atau penaklukkan ulang.

Akhirnya Granada dapat ditaklukkan dan Sultan Muhammad As-Shaghir (Baobdil) menyerahkan kunci Istana Al-Hambra kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella pada 2 January 1492 masehi.

Baca Juga: Zainul Gantikan Iyos Somantri jadi Penjabat Sekda Kabupaten Sukabumi

Salah satu kejahatannya adalah pembantaian 140 ribu Muslim yang sedang dalam perjalanan untuk keluar dari negeri Andalusia.

Peristiwa itu menandai berakhirnya kekuasaan Islam di Spanyol, dan Baobdil menjadi Sultan Moor (Muslim Spanyol) terakhir di Granada.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x