Wajib Tahu! Berikut Lima Golongan yang Dikhawatirkan Su'ul Khotimah

- 6 Juni 2023, 16:30 WIB
lima golongan orang yang dikhawatirkan meninggal dunia dalam keadaan su’ul khotimah
lima golongan orang yang dikhawatirkan meninggal dunia dalam keadaan su’ul khotimah /

MEDIA PAKUAN - Ada lima golongan orang yang dikhawatirkan meninggal dunia dalam keadaan su’ul khotimah sebagai berikut:

“Para ulama berkata bahwa orang-orang yang paling dikhawatirkan akan beroleh suúl khotimah Semoga Allah melindungi kita dari hal itu adalah orang-orang yang suka melalaikan sholat; mereka yang suka minum-minuman keras; mereka yang durhaka kepada kedua orang tua; mereka yang suka menyusahkan /mendzoimi Muslim lainnya dan mereka yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertobat.”

 Baca Juga: 7 Fakta Unik Namibia yang Jarang Diketahui, Punya Gurun Terbesar di Dunia yang Ada Kota Hantunya?

Dapat disimpulkan dari uraikan diatas tentang kelima golongan orang yang dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan suúl khotimah sebagai berikut:

1. Golongan pertama, orang- orang yang suka melalaikan sholat.
Sholat merupakan amal pertama yang akan dihisab oleh Allah subhanuahu wata’ala. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang berbunyi:

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil.
Dan jika sholatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.
(HR. Tirmidzi).

 Baca Juga: Breaking News! Jalani Sesi Latihan di Hari Kedua, 4 Pemain Utama Persib Bandung Absen?

Oleh karena itu, hendaklah kita selalu menjaga sholat kita dengan baik.
Dalam keadaan seperti apapun, sholat lima waktu khususnya, tidak boleh kita tinggalkan. Prinsip ini hendaknya juga berlaku untuk orang-orang di sekitar kita khususnya keluarga kita sendiri sebab ada perintah dari Allah subhanu wa ta’ala untuk menjaga diri sendiri dan keluarga dari ancaman siksa api neraka.

Sholat menjadi hal utama untuk bisa selamat dari api neraka.
Maka barang siapa ibadah sholatnya sangat buruk, dikhawatirkan hidupnya akan berkahir dengan su’ul khotimah.

2. Golongan kedua, mereka yang suka mengonsumsi minuman keras.
Minum minuman keras hukumnya haram. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim sebagai berikut:
“Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram.”

Para pecandu minuman keras disebut juga para pemabuk.
Mereka tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tetapi juga orang lain.
Sering kita mendengar kecelakaan lalu lintas akibat pengendara mabuk.
Sering pula kita mendengar atau membaca berita -berita di media bahwa seseorang tewas akibat ditikam dengan pisau oleh seorang pemabuk.

 Baca Juga: Mempersulit Real Madrid, Manchester City Berniat Perpanjang Kontrak Erling Braut Haaland

Perkembangan sekarang menunjukkan bahwa tidak hanya minuman keras saja yang membahayakan kesehatan mental manusia tetapi juga penyalah gunaan obat-obat bius atau yang dikenal dengan narkoba.

Hukum mengonsumsi narkoba sama dengan minum mimuman keras, yakni sama-sama haram.

Maka barang siapa tidak bisa berhenti dari konsumsi minuman keras dan penyalah gunaan narkoba dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khotimah.

3. Golongan ketiga, mereka yang durhaka kepada kedua orang tua.
Durhaka kepada kedua orang tua hukumnya haram dan termasuk dosa besar setelah syirik.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas sebagai berikut:

 Baca Juga: Tidak Sampai 5 Menit, Penjualan Tiket Indonesia VS Argentina di Hari Kedua Langsung Habis :Tersedia Besok

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang dosa-dosa besar. Beliau menjawab, “Menyukutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh seseorang dan kesaksian palsu.”

Sangat masuk akal perbuatan durhaka kepada kedua orang tua khususnya terhadap ibu merupakan dosa besar.
Hal ini disebabkan karena kelahiran anak manusia ke dunia ini melalui mereka dengan segala jerih payah, risiko dan tanggung jawab dunia akherat yang sangat berat.

Perintah berbakti kepada orang tua merupakan wasiat dari Allah subhanahu wata’ala sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an, surat Luqman, ayat 14, sebagai berikut:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali.”

Oleh karena itu jika seseorang selalu durhaka kepada kedua orang tua dan tidak mau menerima nasehat dari siapapun untuk berbakti kepada duanya, maka anak atau orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khotimah.

 Baca Juga: Makanan Khas Jepang, Berikut Resep Chicken Katsu Enak dan Gurih, Bisa Jadi Ide Jualan di Rumah

4. Golongan keempat, mereka yang suka menyusahkan mendzolimi Muslim lainnya. Mendzolimi orang lain memang bukan persoalan sepele.

Allah subhanahu wata’ala sangat memperhitungkan perbuatan dzolim yang dilakukan seseorang terhadap seseorang lainnya, apalagi sesama Muslim. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu sebagai berikut:
“Adapun kedzoliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kedzoliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”

Di antara perbuatan - perbuatan dzolim manusia kepada manusia lainnya adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah tentang berbagai kedzoliman yang dapat mengakibatkan kebangkrutan di akherat, yakni mencaci maki orang lain, menuduh atau memfitnah orang lain, memakan harta orang lain atau korupsi, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain.

Oleh karena itu jika seseorang selalu mendzolimi orang lain tanpa bisa diingatkan oleh siapapun supaya berhenti, maka orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khotimah.

5. Golongan kelima, mereka yang terus menerus melakukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertobat.
Kita sering mendengar istilah “Molimo” dalam bahasa Jawa, yang maksudnya adalah perbuatan dosa dengan inisial 5 “M”, yakni:

1. "Madon" yaitu berzina atau main perempuan,
2. "Mendem" yaitu mabuk- mabukan,
3. "Main" yaitu berjudi,
4. "Madat" yaitu mencandu/ narkoba dan,
5. "Maling" yaitu mencuri/korupsi.

Kelima hal ini merupakan perbuatan maksiat yang keharamannya sangat jelas ditunjukkan di dalam Al-Qur’an.

Dalil tentang haramnya berzina ada di dalam surat Al-Isra’, ayat 32, berbunyi :
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”.

Dalil tentang haramnya mabuk, madat dan judi ada di dalam surat Al-Maidah, ayat 90, berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu.”

Sedang dalil tentang haramnya mencuri ada dalam surat Al-Baqarah, ayat 188, berbunyi:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil."

Oleh karena itu barang siapa selalu melakukan dosa-dosa seperti tersebut di atas tanpa bisa diingatkan oleh siapapun supaya bertobat, maka orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khotimah.

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x