Wajib Tahu! 5 Penjelasan Hadist Riwayat Bukhari: Kemulian Seseorang Dilihat dari Ketaqwaanya

- 26 Mei 2023, 18:30 WIB
 5 penjelasan hadist riwayat bukhari, yaitu kemulian seseorang dilihat dari ketaqwaanya
5 penjelasan hadist riwayat bukhari, yaitu kemulian seseorang dilihat dari ketaqwaanya /Portal Purwokerto/Pexels/Muhammad Taha Ibrahim

MEDIA PAKUAN - Berikut ini adalah 5 penjelasan hadist riwayat bukhari, yaitu kemulian seseorang dilihat dari ketaqwaanya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ أَكْرَمُهُمْ أَتْقَاهُمْ
" siapakah manusia yang paling mulia, yang paling taqwa di antara mereka "

Penjelasan Hadits :

 Baca Juga: Lirik Lagu Heaven dari Calum Scott feat Lyodra yang Lengkap dengan Terjemahan dan Makna

1. Hadits ini semakna dengan firman Allah Ta’ala:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”
(QS. Al Hujurat: 13)

2. Ini merupakan satu dari sisi keindahan syari’at Islam.
Betapa banyak orang berbondong-bondong masuk Islam tatkala memahami satu sisi keindahannya ini.
Bagaimana tidak indah?

Disaat sebagian agama mengkhususkan kasta tertentu sebagai pemilik kemuliaan Tuhan, Islam datang dan menghapus sistem kasta tersebut.

Dalam Islam, setiap muslim diberikan peluang sebesar-besarnya untuk menjadi hamba yang mulia dihadapan Rabb-nya.

Allah memuliakan hamba-Nya yang bertaqwa karena ia telah memenuhi perjanjian dengan Rabb-nya.

 Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Uzbekistan untuk Liburan Keluarga, Mulai dari Samarkand hingga Fergana Valley

3. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman: “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab:
“Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. (QS Al A’raf:172)

4. Dan juga karena ia menaati Rasul-Nya shallallahu’alaihi wasallam.

Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah wahai Rasul: “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (QS. Ali Imran: 31)

5. Faedah lain:
Bertingkat-tingkatnya keimanan antara satu dengan lainnya. Iman si A belum tentu sama dengan si B.

Hal ini sekaligus meluruskan pendapat Murjiah yang menilai bahwa iman itu satu tingkatan, iman pelaku maksiat sama dengan iman orang yang taat.

Allah akan meninggikan derajat hamba-Nya yang bertaqwa di mata manusia dan seluruh makhluk. Semoga bermanfaat!***

Editor: Holis Sindy Sauri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x