Wajib Tahu! Berikut Ini Hukum Puasa Sunnah di Bulan Rajab Berdasarkan Empat Madzhab

- 23 Januari 2023, 12:30 WIB
hukum puasa sunnah di bulan Rajab berdasarkan empat madzhab
hukum puasa sunnah di bulan Rajab berdasarkan empat madzhab /Pexels/Monstera

MEDIA PAKUAN - Berpuasa pada bulan Rajab hukumnya adalah sunnah dengan berpijak pada hadits-hadits yang shohih. Jadi kalau mau melakukan puasa, cukup bijaksana jika yang menjadi sandaran kita adalah hadits-hadits yang shohih, atau hasan, atau bisa juga dhoif untuk sekedar fadhilah amal.

Oleh karena itu jangan tertipu dengan banyaknya beredar hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan berpuasa pada bulan Rajab semisal akan mendapatkan pahala sekian atau sekian.

Nah kemudian, berikut ini keterangan terkait hukum melakukan puasa pada bulan Rajab berdasarkan keterangan para ulama madzhab empat:

Baca Juga: Bulan Rajab Telah Tiba! Berikut Ini Cara Mendapatkan Keutamaan di Bulan Rajab Penuh Berkah

1. MADZHAB HANAFI

المرغوبات من الصيام أنواع أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء

“Puasa yang disunnahkan itu bermacam-macam seperti halnya puasa muharram, puasa rajab, puasa sya'ban, dan puasa asyuro”
{Fatawa Al-Hindiyah:1/202}

2. MADZHAB MALIKI

يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم، ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم

“Disunnahkan berpuasa pada bulan muharram, (yaitu) bulan haram pertama. Dan juga bulan rajab, (yaitu) bulan yang menyendiri dari bulan haram”
{Mukhtashar Khalil:2/241}

Baca Juga: Wajib Anda Tahu! Nasihat Abu Darda Ketika Sakaratul Maut Kepada Para Sahabat

3. MADZHAB SYAFI'I

ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم، وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب، وأفضلها المحرم

“Dan diantara puasa yang disunnahkan adalah puasa pada bulan-bulan haram yaitu dzulqa'dah, dzulhijjah, muharram dan rajab. Dan yang paling utamanya adalah muharram”
{Majmu' Syarah Muhadzdzab:6/439}

4. MADZHAB HAMBALI

ويكره إفراد رجب بالصوم، قال أحمد بن حنبل: وإن صامه رجل أفطر فيه يوما أو أياما بقدر ما لا يصومه كله، قال أحمد بن حنبل: من كان يصوم السنة صامه، وإلا فلا يصومه متواليا، يفطر فيه ولا يشبهه برمضان

“Dimakruhkan mengkhususkan bulan rajab dengan berpuasa. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: Jika seseorang berpuasa (pada bulan rajab), maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari dengan tidak berpuasa penuh seluruhnya (dalam satu bulan). Imam Ahmad bin Hanbal kembali berkata: Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula dibulan rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa rajab terus menerus, ia berbuka didalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan ramadhan”
{Al-Mughni:3/53}

Baca Juga: Banting Harga! Kota Thaif Jadi Pusat Pasar Loak Terbesar di Arab Saudi

Imam Abdurrahman Al-Juzairi rahimahullah berkata:

يندب صوم شهر رجب وشعبان باتفاق ثلاثة من الأئمة وخالف الحنابلة، الحنابلة قالوا: إفراد رجب بالصوم مكروه إلا إذا أفطر في أثنائه فلا يكره

“Disunnahkan berpuasa pada bulan Rajab dan Sya'ban berdasarkan kesepakatan tiga imam madzhab (yatu Hanafi, Maliki dan Syafi'i), tapi berbeda dengan madzhab Hambali. Kata madzhab Hambali: Mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa hukumnya makruh, kecuali tidak melakukan puasa pada bulan itu secara penuh selama satu bulan, maka tidak makruh”
{Fiqih Madzahib Arba'ah:1/895}

Dari keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa tiga madzhab sepakat atas kesunnahan berpuasa pada bulan Rajab. Dan yang paling penting, para ulama menilai kesunnahan tersebut sangat bijaksana yaitu berdasarkan kepada hadits-hadits yang shohih meskipun haditsnya bersifat umum.

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x