Kisah Kecerdasan Imam Abu Bakar Al Baqilani yang Berbincang Dengan Seorang Nasrani

- 11 November 2022, 18:04 WIB
Imam Abu Bakar Al Baqilani
Imam Abu Bakar Al Baqilani /

MEDIA PAKUAN - Imam Abu Bakar Al Baqilani yang terkenal sebagai ahli debat pernah berjumpa dengan seorang pendeta Nasrani.

Tiba-tiba pendeta tersebut berkata; "Kalian, kaum muslimin mengidap penyakit fanatisme"

Imam Al Baqilani bertanya; "Apa maksud anda?"

Pendeta tersebut menjawab; "Kalian membolehkan pernikahan dengan wanita ahli kitab (Yahudi/Nasrani), namun kalian melarang kami menikahi anak-anak gadis kalian."

Lalu imam Abu Bakar Al Baqilani menjawab: "Kami boleh menikahi wanita Yahudi karena kami beriman kepada Musa As dan kami diperbolehkan menikahi wanita Nasrani karena kami beriman dengan Isa As. Jika kalian mau beriman dengan Nabi Muhammad Saw, pasti kami nikahkan kalian dengan putri-putri kami"

Maka terbungkamlah mulut pendeta kafir tersebut.

Baca Juga: Kisah Abu Lahab yang Diringankan Siksanya Karena Gembira atas Kelahiran Rasulullah SAW

Sebagai ulama terkemuka, Imam Abu Bakar Al Baqilani juga pernah diutus oleh penguasa Iraq untuk berdebat dengan orang-orang Nasrani di Kostantinopel pada tahun 371 H.

Saat mendengar kedatangan Imam Abu Bakar Al Baqilani, penguasa Romawi memerintahkan para pembantunya untuk merendahkan tinggi pintu istana. Hal ini dilakukan agar Imam Abu Bakar Al Baqilani terpaksa membungkuk kan badan saat memasuki istana Romawi tersebut.

Tatkala Al Baqilani sampai di depan istana beliau mengetahui siasat licik tersebut, maka beliau membalikkan badan lalu berjalan sambil membungkuk dengan posisi membelakangi raja. Beliau menghadapkan pantatnya terlebih dahulu kepada sang raja daripada wajahnya.

Saat itulah, raja Romawi tahu siapa yang sedang dia hadapi?

Saat beliau memasuki ruangan istana itu, beliau mulai menanyakan kabar para pendeta tersebut dan keluarganya; "Bagaimana kabar kalian dan keluarga serta anak-anak kalian?"

Baca Juga: Kisah Nusaibah Bin Ka'ab yang Kehilangan Keluarganya Saat Perang Uhud, Namun Ini yang Dikatakannya

Mendengar hal itu, maka murka-lah sang raja: "Bukankah anda tahu kalau pendeta-pendeta kami tidak menikah dan tidak memiliki anak?"

Lalu Abu Bakar berkata; "Allahu Akbar! Kalian mensucikan para pendeta kalian dari pernikahan dan keturunan lalu kalian menuduh Tuhan kalian menikah dan melahirkan Isa?"

Mendengar jawaban ini, sang raja makin murka lalu ia berkata: "Lalu bagaimana pendapat mu terkait Aisyah (tuduhan selingkuh yang pernah menimpa Aisyah Ra)?

Abu Bakar Al Baqilani menjawab: "Jika Aisyah Ra pernah dituduh berzina (oleh kaum munafik) maka Maryam pun pernah dituduh (oleh kaum Yahudi) padahal keduanya adalah wanita yang suci. Bedanya; Aisyah menikah dan tidak dikaruniai anak, sedangkan Maryam tidak menikah tapi dikaruniai anak.
Menurut kalian; siapa yang lebih layak dituduh (meskipun keduanya jelas-jelas wanita yang suci)?

Baca Juga: Kisah Seorang dari Suku Arab Menginjak Kaki Rasulullah SAW saat Perang Hunain

Makin gila lah sang raja mendengar jawaban al Baqilani rahimahullah tersebut.

Raja Romawi tersebut kembali bertanya; "Apakah Nabi kalian berperang?"
Abu bakar menjawab:"Iya"
Raja kembali bertanya: "Apakah ia menang?"
Abu bakar menjawab: "iya"

Sang raja bertanya kembali: "apakah Nabi kalian pernah kalah (perang)?"
Abu bakar menjawab: "iya"
Raja berkata: "Aneh, Nabi kok kalah perang?"
Abu bakar menjawab; "Tahukah Anda, ada yang lebih aneh daripada itu; Bagaimana bisa tuhan mati di tiang salib?"
Maka terbungkamlah mulut orang kafir tersebut.

Sumber: Tarikh Baghdad (5/379) karya Al Khatib Al Baghdadi.

Baca Juga: Kisah Pemuda Anshar yang Mengemis Kepada Rasulullah SAW, Namun Ini yang Dilakukan Rasulullah

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah