Kisah Imam Al-Ghazali yang Ditolak Semua Amal Ibadahnya, Kecuali Amalan! Berikut Simak Penuh Seksama

- 17 Juni 2022, 12:47 WIB
Ilustrasi memberikan memberikan minum kepada lalat
Ilustrasi memberikan memberikan minum kepada lalat /

MEDIA PAKUAN - Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nashaihul ‘Ibad menulis cerita seseorang yang berjumpa Imam al-Ghazali dalam sebuah mimpi.

“Bagaimana Allah memperlakukanmu?” tanya orang tersebut. Imam al-Ghazali mengisahkan bahwa di hadapan Allah ia ditanya tentang bekal apa yang ia serahkan untuk-Nya.

Baca Juga: Tujuan Malaysia, Kapal Pengangkut 30 TKI Ilegal Tenggelam di Perairah Laut Pulau Putri Batam

Al-Ghazali pun menimpali dengan menyebut satu per satu seluruh prestasi ibadah yang pernah ia jalani di kehidupan dunia. “Aku (Allah) menolak itu semua!”

Baca Juga: Tujuan Malaysia, Kapal Pengangkut 30 TKI Ilegal Tenggelam di Perairah Laut Pulau Putri Batam

Ternyata Allah menampik berbagai amalan Imam al-Ghazali kecuali satu kebaikannya ketika bertemu dengan 'seekor lalat'.

Suatu saat Imam al-Ghazali tengah sibuk menulis kitab hingga seekor lalat mengusiknya barang sejenak. Lalat “usil” ini haus dan tinta di depan mata menjadi sasaran minumnya.

Sang Imam yang merasa kasihan lantas berhenti menulis untuk memberi kesempatan si lalat melepas dahaga dari tintanya itu.

Baca Juga: Mantapkan Perfoma! Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Gelar latihan bersama

Baca Juga: Presiden Persija Jakarta Ungkap Sangat Sulit Melepas Konate, Berikut Penyebab Kepergiannya

“Masuklah bersama hamba-Ku ke sorga,” kata Allah kepada Imam al-Ghazali dalam kisah mimpi itu.

Hikayat ini mengandung pesan tentang betapa dahsyatnya pengaruh hati yang bersih dari egoisme, semata untuk kepentingan diri sendiri.

Kasih sayang Imam al-Ghazali yang luas, bahkan kepada seekor lalat pun, membawa tokoh dengan jutaan pengikut ini pada kemuliaan peristiwa ini.

Baca Juga: Thomas Doll Sangat Senang, Persija Jakarta Pakai Dua Tim Berbeda: Turnamen Piala Presiden 2022

Secara samar menampar sebagian kalangan yang kerap membanggakan capaian-capaian keberagamaannya.

Karena ternyata penilaian ibadah manusia sepenuhnya milik-Nya, bukan milik manusia. Tak ada ruang bagi manusia menghakimi kualitas diri sendiri ataupun orang lain.

Segenap prestasi ibadah dan kebenaran agama yang disombongkan bisa jadi justru berbuah kenistaan.

Baca Juga: Makan Konate Berpisah dengan Persija, Gabung Bersama Klub Milik Raffi Ahmad Rans Nusantara FC

Imam al-Ghazali sesungguhnya hanya mempraktikkan apa yang diteladankan dan diperintahkan Nabi, “Irhamu man fil ardli yarhamkum man fis sama’.

Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.” (Mahbib Khoiron)

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah