Wajib Tahu! Untuk Calon Jemaah Haji dan Umroh, Inilah Adab Ziarah dan Masuk Masjid Nabawi

- 7 Juni 2022, 16:29 WIB
Wajib Tahu! Untuk Calon Jemaah Haji dan Umroh, Inilah Adab Ziarah dan Masuk Masjid Nabawi
Wajib Tahu! Untuk Calon Jemaah Haji dan Umroh, Inilah Adab Ziarah dan Masuk Masjid Nabawi /Ialustrasi /Via tokobedia/poster

MEDIA PAKUAN - Untuk tahun ini, kerajaan Arab Saudi membuka kembali membuka pintu jemaah Haji dan Umroh.

Para Calon Jemaah Haji (CJH) dari berbagai negara sudah berdatangan, untuk para rombongan CJH nantinya akan di ingatkan oleh Pembimbing masing-masing agar memaksimalkan ibadah selama berada di Masjid Nabawi, Madinah dan Makkah.

Salah satunya menjaga adab saat berada di Masjid Nabawi, termasuk ketika ziarah ke makam Rasulullah.

Baca Juga: MUI Pusat Kecam Nupur Sharma, Politisi India Diduga Hina Nabi Muhammad:Hastag #Boycottindia

Para CJH yang akan berziarah ke makam Rasulullah diharuskan merendahkan suara saat mengucap salam di makam Rasulullah.

Imam Ghazali menyarankan barangsiapa bermaksud berkunjung ke Madinah hendaklah memperbanyak shalawat untuk Nabi dan dalam perjalanannya ke sana. Ketika matanya melihat dinding Madinah dan pepohonan yang hendaknya membaca doa.

"Ya Allah inilah Tanah Haram utusan-Mu, maka jadikanlah ia pelindung untukku dari neraka dan jadikanlah ia bagiku keselamatan dari siksaan dan buruknya perhitungan amal."

Hendaklah jamaah mandi sebelum memasuki Madinah dari sumur Harah, memakai wewangian dan mengenakan baju yang paling bersih ketika hendak memasukinya. Hara adalah sebuah tempat di luar kota Madinah, di tempat ini pernah terjadi peristiwa besar bernama perang arah.

Baca Juga: Apa Tidak Menggiurkan? PSSI Umumkan Hadiah Juara Pertama Piala Presiden Naik, Iriawan: Menjadi Rp3 Miliar

Adapun tata caranya maka sebagai berikut :

Ia berdiri menghadap kuburan Nabi shallallahu álaihi wasallam dengan penuh adab dan suara yang rendah lalu mengucapkan salam kepada Nabi([2]) dengan berkata
السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

“Keselamatan atasmu wahai Rasulullah dan rahmat Allah serta keberkahanNya atasmu”

Tidak mengapa jika ia menambahkan dengan perkataan

السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ المْرُسْلَيْنَ وَإِمَامَ الْمُتَّقِيْنَ أَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّيْتَ الْأَمَانَةَ وَنَصَحْتَ الْأُمَّةَ وَجَاهَدْتَ فِيْ اللهِ حَقَّ جِهَاِدِهِ، فَجَزَاكَ اللهُ عَنْ أُمَّتِكَ أَفْضَلَ مَا جَزَي نَبِيٌّ عَنْ أُمَّتِهِ

“Kesalamatan atas anda wahai penghulu para rasul dan pemimpin orang-orang yang bertakwa, aku bersaksi bahwasanya engkau telah menyampaikan risalah Allah, engkau telah menunaikan amanah, engkau telah menasehati umat, dan engkau telah berjihad di jalan Allah dengan jihad yang sesungguhnya. Semoga Allah membalas kebaikanmu atas umatmu dengan balasan yang terbaik yang diberikan kepada seorang nabi atas umatnya”

Baca Juga: Apa Tidak Menggiurkan? PSSI Umumkan Hadiah Juara Pertama Piala Presiden Naik, Iriawan: Menjadi Rp3 Miliar

Dan tidak mengapa jika ditambah sholawat kepada Nabi. 

Lalu ia bergeser sedikit ke kanan (sekitar setengah langkah) lalu ia mengucapkan salam kepada Abu Bakar dengan berkata
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

“Keselamatan atasmu wahai Abu Bakar as-Siddiiq dan rahmat Allah serta keberkahanNya atasmu”

Dan tidak mengapa jika ia tambahkan perkataan :

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَلِيْفَةَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَثاَنِيَهُ فِي الْغَارِ، جَزَاكَ اللهُ عَنَّا وَعَنِ الإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ خَيْرَ الْجَزَاءِ

“Keselamatan atas mu wahai khalifah (penerus) Rasulullah shallallahu álaihi wasallam, orang yang kedua bersama Nabi di Gua (Tsaur), semoga Allah memberi ganjaran bagimu atas jasamu terhadap kami, terhadap Islam dan kaum muslimin dengan ganjaran yang terbaik”

Lalu ia bergeser sedikit ke kanan (sekitar setengah langkah([4])) lalu ia mengucapkan salam kepada Umar bin al-Khotthob dengan berkata

Baca Juga: Resmi jadi Ibu Sambung, Panggilan Azka Corbuzier pada Sabrina Chairunnisa Disorot Netizen : Tetep Kakak?


السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا عُمَرُ الْفَارُوْقُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

“Keselamatan atasmu wahai Umar al-Faaruuq (sang pembeda antara kebenaran dan kebatilan) dan rahmat Allah serta keberkahanNya atasmu”

Dan tidak mengapa jika ia tambahkan :

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا ثَانِيَ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنِ، جَزَاكَ اللهُ عَنَّا وَعَنِ الإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ خَيْرَ الْجَزَاءِ

“Keselamatan atas mu wahai khalifah yang kedua dari para al-Khulafaa’ ar-Rosyidin, semoga Allah memberi ganjaran bagimu atas jasamu terhadap kami, terhadap Islam dan kaum muslimin dengan ganjaran yang terbaik”

Setelah memberi salam kepada Nabi, Abu Bakar, dan Umar maka hendaknya langsung pergi dan tidak menetap di situ untuk memberikan kesempatan kepada jamaáh yang lainnya yang ingin memberi salam kepada Nabi dan kedua sahabatnya.***

Sumber : Manasik Haji dan Umrah Kementerian Agama RI

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah