Network
Pada saat itulah terdengar suara gemericik.
Karena penasaran, ia mendatangi sumber suara tersebut. Ternyata sumber suara itu berasal dari gemericik air yang menetes pada sebongkah batu yang sangat besar.
Batu besar itu berlubang karena telah bertahun-tahun terkena tetesan air. Melihat batu yang berlubang tersebut, akhirnya Ibnu Hajar merenung.
Baca Juga: Bekerja Kepada Majikan Baik di Arab Saudi, TKW Indonesia Ini Hanya Kerja 3 Jam Dibayar Rp3 Juta
Baca Juga: Meski Perang Masih Berlangsung, Ratusan Tentara Ukraina Menyerahkan Diri: Diobati Tim Medis Rusia
Ia berpikir, "Batu yang besar dan sekeras ini saja bisa berlubang hanya karena tetesan air ini. Kenapa aku kalah dengan batu?
Padahal akal dan pikiranku tidak sekeras batu, berarti selama ini aku kurang berusaha dan kurang tekun dalam belajar."
Baca Juga: KPK Janji Ungkap Kasus Harun Masiku, Firli Bahuri : Dia tidak Bisa Tidur Nyenyak
Akhirnya Imam Ibnu Hajar pun memutuskan untuk kembali ke madrasahnya. Imam Ibnu Hajar terus menimba ilmu di madrasahnya hingga akhirnya ia dikenal sebagai ulama besar. Namanya pun kita kenal sampai saat ini.
من جد وجد
