MEDIA PAKUAN - Perbuatan dusta merupakan sifat tercela yang harus dijauhi setiap orang karena dapat berdampak negatif terhadap pelakunya, terlebih ketika di tanah suci.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh seorang muthawif yang membimbing jamaah umroh.
Muthawif mengatakan, setiap jamaah jangan sembarangan berkata negatif ketika di tanah suci baik Mekah maupun Madinah, karena bisa seperti yang dialami jamaahnya.
Muthawif mengatakan, ada jamaah umrohnya yang pura pura sakit akhirnya dibalas sesuai apa yang dia kerjakan.
Baca Juga: Kemensetneg Ajak Para Pegawai Pemerintah untuk Ikut Sesi informasi beasiswa Australia Awards?
Muthawif menceritakan, beliau ini mau melaksanakan isya di Masjid Nabawi, beliau ini memang orangnya kurang sehat, jalannya itu pakai tongkat ,berangkatlah menuju ke masjid Nabawi untuk melaksanakan ibadah sholat Isya.
Setibanya di masjid Nabawi, Jamaah ini pura pura sakit agar bisa melaksanakan sholat di barisan paling depan.
" Nah karena biasanya kan setengah jam sebelumnya sudah penuh ya, nah ini karena beliaunya ini agar dapat didalam, ketika mau masuk ke dalam pura pura sakit, agar sama polisi dibantu dibawa kedalam." kata Mutawif yang dikutip Media Pakuan dari channel youtube Muhammad Sofi AW, Senin 14 Februari 2022.
" Nah karena biasanya kan setengah jam sebelumnya sudah penuh ya, nah ini karena beliaunya ini agar dapat didalam, ketika mau masuk ke dalam pura pura sakit, agar sama polisi dibantu dibawa kedalam." kata Mutawif yang dikutip Media Pakuan dari channel youtube Muhammad Sofi AW, Senin 14 Februari 2022.
Muthawif mengatakan, karena jamaah ini kelihatan sakit sehingga oleh askar alias petugas di masjid nabawi akhirnya dibantu untuk sholat di dalam masjid.
Selesainya sholat laki laki ini akhirnya berkumpul dengan jamaah lainnya dan menceritakan bahwa dia sudah berhasil mengelabui askar.
Muthawif mengatakan, jamaah ini menceritakan kepada jamaah tersebut dengan posisi bercanda dan terbahak bahak.
Namun setelah selang beberapa waktu muthawif mendapatkan panggilan telepon dari nomor baru.
" Menerima telepon, ' ini ada jamaah kamu yang sedang sakit." ujar pihak rumah sakit kepada Muthawif
Muthawif mengatakan, dia kaget mendengar hal tersebut, sehingga dia pergi ke beberapa rumah sakit, namun ketika sampai, dia mendapatkan kabar bahwa jamaah yang sakit tersebut dipindahkan ke rumah sakit lainnya.
" Menerima telepon, ' ini ada jamaah kamu yang sedang sakit." ujar pihak rumah sakit kepada Muthawif
Muthawif mengatakan, dia kaget mendengar hal tersebut, sehingga dia pergi ke beberapa rumah sakit, namun ketika sampai, dia mendapatkan kabar bahwa jamaah yang sakit tersebut dipindahkan ke rumah sakit lainnya.
Kejadian tersebut terulang sampai 4 kali yakni jamaah tersebut dialihkan ke rumah sakit yang sanggup merawatnya.
Ketika tiba di rumah sakit Madinah, muthawif tersebut syok karena jamaahnya sudah dalam keadaan sedang ditangani oleh dokter.
" Itu keesokan harinya kita jumpa itu dalam keadaan sudah banyak alat alat yang sudah dipasang ke tubuhnya." kata muthawif
Muthawif akhirnya mencari tahu kejadian tersebut, ternyata jamaah tersebut waktu mau berangkat sholat jumat itu tiba tiba di perjalanan menuju Masjid Nabawi jatuh dan kemungkinan pertama jatuh kepala.
Muthawif mengatakan, dari kecelakaan tersebut pihak dokter telah memvonis jamaah tersebut.
" Kata dokternya ini sudah tidak memungkinkan, dan mungkin ini tidak akan lama lagi karena di otaknya ada pendarahan." kata dokter kepada muthawif.
Namun karena jamaah ini masih dalam keadaan belum sadar dan harus dalam perawatan sehingga jamaah umroh yang sudah melaksanakan umroh pergi meninggalkan laki laki tersebut.
Jamaah laki laki tersebut dirawat di rumah sakit Madinah selama satu bulan, namun pihak keluarga masih bersyukur yang awalnya sudah tidak ada harapan karena dokter sudah memvonis, akan tetapi setelah perawatan yang intensif pria tersebut akhirnya sembuh dan dapat pulang ke tanah Air berkumpul dengan keluarganya.
Itulah kisah jamaah umroh yang berbohong dibalas sesuai apa yang dia kerjakan.***