Baca Juga: Pernah Jadi Rival! Momen Permintaan Maaf Ramos ke Messi saat sesi latihan di PSG
Pagi itu, seperti pagi yang biasa bagi mbah Ngadio. Setelah bangun tidur dan minum kopi, ia mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya yang sudah renta itu.
Ia kini memang tengah menikmati masa pensiun setelah usia mudanya dihabiskan menjadi seorang guru sekolah dasar di kampung saya.
Mbah Ngadio hidup dirumah kecil bersama anak perempuannya yg masih gadis. Ragil, dari 8 bersaudara itu memang ditugasi untuk mengurusi bapaknya, sementara kakak kakaknya bekerja mencari nafkah.
Selepas bakda dzuhur tak diduga sebelumnya, Mbah Ngadio tiba tiba ditemukan sudah tidak bernafas lagi.
Di ruang tengah tempat ia biasa menghabiskan waktu sehari hari, ia diketahui sudah meninggal dunia. Mbak Minah, anak gadisnya itulah yg menemukannya.
Baca Juga: Bayi Anensefali Jampangtengah, Kab Sukabumi. Tengah Menanti Uluran Tanggan
Singkat cerita, rumah Mbah Ngadio ramai dikunjungi para pelayat. Mbah Ngadio memang orang yg ramah dan supel.
Semua orang menyuikainya. Ia juga dikenal sangat murah hati dan sering menolong orang yg kesusahan.
Namun tak lama setelah itu, para pelayat dibuat kaget ketika Mbah Ngadio hidup kembali.