Benarkan Daun Singkong Rebus Mengandung Sianida? Apa Dampak pada Kesehatan Tubuh !

3 Juni 2024, 09:55 WIB
Benarkan Daun Singkong Mengandung Sianida? Apa Dampak pada Kesehatan Tubuh ! // Tokopedia/

MEDIA PAKUAN - Segudang manfaat daun singkong sangat penting untuk kesehat tubuh, dari mulai mengobati diare, ibu hamil, persendian hingga optimalkan sistem kekebalan tubuh

Kandungan gizi daun singkong pun kaya akan nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh yang membuatnya sangat bermanfaat:

• Kalori: 50 kkal

• Protein: 6,2 gram

• Lemak: 1,1 gram

●Karbohidrat: 7,1 gram

• Serat: 2,4 gram

• Kalsium: 166 miligram

• Fosfor: 99 miligram

• Besi: 1,3 miligram

• Natrium: 17 miligram

• Kalium: 23,1 miligram

• Zink (seng): 2 miligram

• Beta-karoten: 3.204 mikrogram

• Total karoten: 7.052 mikrogram

• Tiamin (Vitamin B1): 0,04 miligram

• Riboflavin (Vitamin B2): 0,1 miligram

• Niasin: 1,8 miligram

• Vitamin C: 103 miligram

Baca Juga: Seumur hidup Baru Tahu Resep Singkong Terenak !

Tetapi ternyata daun singkong juga terdapat efek samping yang sangat serius.

Melansir dari Jurnal Kependidikan Kimia (2013), dalam penelitian Hydrogen:

daun singkong muda maupun tua sama-sama mengandung sianida dengan kadar berbeda.

Jika dipetik pada pagi hari, kadar sianida daun singkong muda dan tua masing-masing sebesar 3,46 persen dan 3,67 persen.
Sedangkan saat dipetik di sore hari, sianida pada daun singkong muda dan tua adalah 2,81 persen dan 2,91 persen.

Berikut sejumlah efek samping daun singkong bagi tubuh:

1. Potensi keracunan

Bahaya pertama jika mengonsumsi daun singkong sembarangan adalah berpotensi menyebabkan keracunan.
Efek samping daun singkong ini lantaran kandungan sianida alami yang menjadi racun untuk dicerna tubuh.

Dikutip dari laman Medical News Today, beberapa laporan telah mengidentifikasi akibat keracunan bahan pangan ini, antara lain:

  • Kaki lumpuh pada anak-anak
  • Kadar yodium rendah
  • Peningkatan risiko gondok
  • Topical ataxic neuropathy, kondisi yang menyebabkan hilangnya rasa di tangan, penglihatan buruk, tubuh lemah, hingga masalah berjalan.

Namun, mencuci bersih, merendam, dan memasak daun singkong sampai matang sempurna membuat senyawa tersebut tak lagi berbahaya.

Baca Juga: Menu Pelengkap Buka Puasa Ramadhan, Daun Singkong Santan Kari Dijamin Nagih: Benarkah? Yuk Simak Resepnya

2. Mual, muntah, sakit kepala

Dilansir dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), makan daun singkong sembarangan memicu efek samping berupa mual, muntah, dan sakit kepala.

Kondisi tersebut masih disebabkan kandungan racun alami, tepatnya linamarin yang masuk golongan glikosida sianogenik.
Meski sejumlah kecil sianida masih dapat ditoleransi tubuh, jumlah racun yang masuk ke tubuh tidak boleh melebihi 1 miligram per kilogram berat badan per hari.

Bukan hanya tiga efek samping ringan, konsumsi daun singkong tidak tepat juga dapat menyebabkan penyempitan kerongkongan, bahkan kematian.

3. Asam urat dapat kambuh

Konsumsi daun singkong dalam jumlah berlebihan dapat memicu serangan penyakit asam urat berupa rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan pada persendian secara tiba-tiba.

Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit asam urat atau gout terjadi saat tubuh kelebihan kadar asam urat, sehingga membentuk kristal tajam di persendian yang dapat memicu rasa nyeri.

Sebenarnya, tubuh memproduksi asam urat secara alami saat memecah senyawa kimia bernama purin.

Senyawa purin sendiri bisa berasal dari dalam tubuh maupun makanan tertentu, seperti daun singkong.

Mengandung purin dalam jumlah sedang, penderita asam urat yang mengonsumsi makanan ini berpotensi mengalami serangan atau kambuh.

Namun, merujuk penelitian pada obyek tikus yang terbit dalam Journal of Physics: Conference Series, pemberian daun singkong secara oral tidak meningkatkan kadar asam urat secara signifikan.

Para peneliti pun menyimpulkan, asam urat tidak hanya dipengaruhi asupan purin, melainkan juga fungsi ginjal.

Pasalnya, ginjal pasien yang masih berfungsi normal akan dapat mengelola kadar asam urat, dengan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine.****

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler