Tadabbur Al-Qur'an Surah An Nisa Ayat 16, Ketentuan Bagi Orang yang Berbuat Keji dan Bertaubat

13 Juni 2023, 16:30 WIB
tadabbur Al-Qur'an surah An Nisa ayat 16 yang menjelaskan tentang ketentuan bagi orang yang berbuat keji dan orang yang bertaubat. /Pexels/Alena Darmel

MEDIA PAKUAN - Berikut ini tadabbur Al-Qur'an surah An Nisa ayat 16 yang menjelaskan tentang ketentuan bagi orang yang berbuat keji dan orang yang bertaubat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذٰنِ يَأْتِيٰنِهَا مِنْكُمْ فَاٰ ذُوْهُمَا ۚ فَاِ نْ تَا بَا وَاَ صْلَحَا فَاَ عْرِضُوْا عَنْهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ تَوَّا بًا رَّحِيْمًا

"Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya.

 Baca Juga: Tadabbur Al-Qur'an Surah As Saffat Ayat 25 Sampai 51, Kisah Nasib Orang Kafir Pada Hari Kiamat Kelak

Jika keduanya tobat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka.
Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."

Tafsir Surah An Nisa Ayat 16:

Adapun jika perbuatan keji tersebut dilakukan oleh kaum laki-laki, maka ketentuan hukumannya adalah sebagai berikut.

Dan terhadap dua orang laki-laki yang melakukan perbuatan keji seperti zina atau homoseksual di antara kamu dan disaksikan oleh empat orang saksi, maka berilah hukuman, wahai orang yang berwenang menjatuhkan sanksi, kepada keduanya itu, dengan sanksi teguran, celaan, atau cambukan.

Jika keduanya tobat dan menyesali perbuatannya sebelum hukuman had dijatuhkan dan memperbaiki diri dengan beramal sholeh terus-menerus, maka biarkanlah mereka menjalani hidup dengan tenang, jangan lagi kalian menyakiti dan mengucilkan mereka.

Sungguh, Allah maha penerima tobat siapa saja yang bertobat dan menyesali kesalahannya, maha penyayang kepada hamba - hamba-Nya pada ayat lalu ditegaskan bahwa Allah maha penerima tobat dan maha penyayang.

 Baca Juga: Tadabbur Al-Qur'an Surah An Nisa Ayat 15, Hukuman Bagi Istri yang Melakukan Perbuatan Keji

Sesungguhnya bertobat kepada Allah yakni penerimaan tobat yang diwajibkan Allah atas diri-Nya sebagai salah satu bukti rahmat dan anugerah-Nya kepada manusia itu hanya bagi mereka yang melakukan kejahatan, baik dosa kecil maupun dosa besar, karena tidak mengerti yakni karena didorong oleh ketidaksadaran akan dampak buruk dari kejahatan itu, kemudian mereka segera bertobat kepada Allah dengan tulus disertai penyesalan yang mendalam paling lambat sesaat sebelum berpisahnya roh dari jasad.

Tobat mereka itulah, yang kedudukannya cukup tinggi, yang diterima Allah. Allah maha mengetahui orang yang betul-betul jujur, tulus, dan ikhlas dalam tobatnya.

Dia juga mahabijaksana dengan tidak berbuat aniaya kepada hamba-Nya, sehingga dia menerima tobat siapa yang wajar diterima dan menolak siapa yang pantas ditolak tobatnya.

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler