Dan pesantren ini dipimpin oleh seorang perempuan Dra. Hj. Neni Fauziah, M.Ag, dan di tanggal 19 Mei kemarin mewisuda para santri penghafal 30 juz Al-Quran.
Baca Juga: Sandiaga Uno Angkat Bicara Soal Polemik Beach Club Raffi Ahmad yang Ditentang WALHI
Pemilihan peserta didasarkan pada minat para santri terhadap proses kreatif dan digitalisasi.
Sehingga harapannya, para santri yang memiliki minat, pengetahuan, atau bahkan telah memiliki karya, dapat meningkatkan kemampuan mereka melalui kegiatan ini.
Di setiap kota, Santri Digitalpreneur Indonesia akan menjaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari.
Setiap pesantren akan tergabung menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.
Dengan diadakannya program tahun ini , diharapkan akan lebih memaksimalkan proses pelatihan dari mentor-mentor profesional terbaik di bidang kreatif dan digital.
Serta kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan PM Entertainment, dapat membuka peluang bagi santri dan pesantren yang memiliki potensi kreatif untuk memasuki industri kreatif digital entertainment.
PME adalah sub agregator, membantu konten kreator santri dan pesantren dalam hal konsep dan strategi, promosi, optimasi, pengelolaan aset digital dan distribusi.