Tolak Terorisme, Desa Kebonpedes Sukabumi jadi Pilot Project Desa Siap Siaga dari BNPT

- 22 Desember 2023, 00:52 WIB
Deklarasi Desa Siap Siaga di Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Kamis 21 Desember 2023.
Deklarasi Desa Siap Siaga di Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Kamis 21 Desember 2023. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

MEDIA PAKUAN - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menunjuk Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu pilot project Desa Siap Siaga. Terpilihnya Kebonpedes sebagai Desa Siap Siaga melalui berbagai pertimbangan.

Salah satunya adalah merujuk pada indeks potensi radikalisme yang ada di wilayah tersebut. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Detasemen Khusus (Densus) 88 mencatat ada sekitar 142 tersangka terorisme, beberapa di antaranya berada di Kebonpedes, Sukabumi.

Direktur Penindakan BNPT Brigjen Pol Mochaman Rosidi mengatakan, proyek Desa Siap Siaga ini upaya pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme yang dimulai dari desa.

"Terkait pilot project Desa Siap Siaga ini memang merupakan program prioritas BNPT. Tahun 2023 ini kita membentuk atau menunjuk 5 desa sebagai pilot project, untuk provinsi Jawa Barat kita tunjuk Desa Kebonpedes," kata Rosidi di Bale Sawala, Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Kamis 21 Desember 2023.

Baca Juga: Jelang Operasi Lilin Lodaya untuk Nataru, Polres Sukabumi Kota Musnahkan Ribuan Miras dan Knalpot Brong

Dia menjelaskan, empat desa lain yang telah melaksanakan deklarasi Desa Siap Siaga tersebar di Lampung, Banten, hingga Jawa Timur. Dengan adanya program ini dia berharap, masyarakat bisa lebih siaga terkait perkembangan situasi di lingkungan sekitarnya.

"Dalam menunjuk Desa Siap Siaga sebagai pilot project ini kita berdasarkan indeks potensi radikalisme hasil penelitian yang dilakukan oleh direktorat pencegahan di kedeputian satu BNPT. Kami yakin Desa Kebonpedes ini memiliki tingkat kewaspadaan yang cukup tinggi dalam rangka menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme," ujarnya.

Dia pun juga menitikberatkan kewaspadaan pada penggunaan media sosial sebagai alat propaganda penyebaran paham terorisme. Maka aparat desa menurutnya perlu lebih aktif dalam memberi pemahaman kepada warga untuk memilah dan memilih informasi.

"Memang sekarang ini justru yang lebih masif lewat medsos, sejak ISIS memanfaatkan medsos sebagai alat untuk propagandanya nah itu medsos menjadi semakin meningkat. Di wilayah Kebonpedes ini kami membawa subdit teknologi informasi untuk memberikan pelatihan bagaimana masyarakat memilah dan memilah berita," jelasnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x