Kisah Perjuangan Seorang ASN Melawan Covid-19, Awalnya Demam Tifus

27 Oktober 2020, 11:02 WIB
Ilustrasi Covid-19. Media Pakuan /

MEDIA PAKUAN-Penyebaran Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan signifikan. Hampir setiap hari angka kasus positif Covid-19 malah bertambah.

Selain upaya yang dilakukan pemerintah, setiap orang harus ikut mendukung penekanan penyebaran virus tersebut.

Sebab, kelengahan bisa membuat seseorang tertular Covid-19 tanpa diketahui saat dan dari mana penyebarannya.

Seperti yang dialami oleh ARD (43), warga Kota Sukabumi. Dia dinyatakan positif Covid-19 pada awal September 2020 setelah menjalani swab test.

Dia tidak mengetahui persis dari siapa dan saat kapan tertular virus tersebut. Meski kini telah dinyatakan sembuh, namun kejadian itu menjadi pelajaran berharga baginya untuk mengikuti protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19.

Baca Juga: WR Supratman Dalam Kongres Sumpah Pemuda Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya

ARD tidak menduga sama sekali bisa tertular virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China tersebut.

Sebab, pria yang berstatus ASN ini selalu menaati protokol kesehatan baik di lingkungan kantor maupun di rumah.

Apalagi, teman sekerja dan keluarganya tidak ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani serangkaian uji kesehatan dari tim medis.

“Awalnya saya demam tiga hari lantaran sakit tifus,” ujarnya ketika dihubungi lewat telephon selular, Senin (26/10/2020).

Lantaran demam, keluarganya kemudian menyarankan untuk diperiksakan ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Hasil  pemeriksaan dokter, ARD  dinyatakan positif Covid-19 dan harus diisolasi.

Setelah menjalani isolasi di rumah sakit selama tiga hari, ARD kemudian disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya di wilayah Kecamatan Cikole.

Sebab, dia tidak merasakan gejala yang terindikasi tertular Covid-19. Selama 14 isolasi mandiri, dia mendapat pengawasan dari dokter dan puskesmas terdekat.

Tim medis memantau perkembangan kesehatannya setiap hari.   

Baca Juga: Warga Sukabumi Tertular Covid-19 Terus Bertambah Dua dari Lima Kecamatan Relatif Masih Aman

Pria yang dikenal ramah ini seolah tidak percaya dan sempat tertekan.

Pasalnya, selain tidak pernah melakukan perjalanan ke luar daerah juga tidak merasakan gejala seperti pasien positif Covid-19. “Saya sama sekali tidak merasaka gejala,” jelasnya.

Selama menjalani isolasi mandiri, ARD berpikir positif dan tetap semangat, selalu berdoa untuk kesembuhannya.

Terlebih keluarganya selalu memberikan dorongan semangat. Selain itu, tidak adanya gejala yang dirasakannya membuatnya lebih optimis akan segera melewati masa isolasi.

Selain keluarga, ARD juga mendapat dorongan semangat dari tetangga dan teman kerjanya. Bahkan tetangganya tidak merasa cemas dengan kondisi kesehatannya.

“Alhamdulillah, keluarga, tetangga dan teman kerja selalu memberikan semangat,” katanya.

Baca Juga: Bencana Tanah Longsor di Sukabumi di Nagrak Sukabumi Dua Rumah Warga Ambruk Tertimbun Lumpur

Setelah melewati masa isolasi selama 14 hari, ARD melakukan swab test dan dinyatakan negatif Covid-19.

Dia kemudian menjalani aktivitas sebagaimana biasa dan masuk bekerja setelah beberapa hari kemudian.

“Penerimaan teman kerja juga sangat baik. Mereka tidak khawatir lantaran memiliki pengetahuan yaang baik tentang virus Korona dan bagaimana cara mencegahnya termasuk menaati protokol kesehatan,” jelasnya.  

Setelah melewati masa isolai, ARD mengaku tidak merasakan gejala lain. Dia merasakan kondisinya sehat seperti semula, meski tetap menjaga kesehatan agar penyakit tifus yang pernah dideritanya tidak kambuh kembali.

“Sekarang, selain tetap mematuhi protokol kesehatan, saya menjaga agar tidak kambuh lagi sakit typus,” katanya.

ARD mengambil hikmah dari kejadian yang dialaminya. Tidak menganggap sepele terhadap virus Korona.

Baca Juga: Kata Wali Kota Sukabumi Mengisi Libur Panjang Lebih Baik di Rumah

Menjalankan protokol kesehatan-memakai masker, mencuci tangan dengan sabun secara rutin dan menjaga jarak- dengan sebaik-baiknya.  

Menjalani pola hidup sehat, makanaan sehat dan lingkungan sehat.

Sementara masyarakat jangan terlalu cemas jika ada tetangga yang positif Covid-19. Memahami cara penularan Covid-19 dengan baik akan mengurangi kecemasan sekaligus terhindar dari tertularnya virus tersebut.***

 

Editor: Hanif Nasution

Tags

Terkini

Terpopuler