MEDIA PAKUAN - Kota Sukabumi menjadi salah satu daerah yang dikunjungi Head of Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) Secretariat Filippo Gavazzeni dalam pengembangan sistem pangan kota berkelanjutan di dunia.
Pemerintah Daerah Kota Sukabumi bersama jajaran MUFPP Secretariat melakukan pertemuan di Balaikota Sukabumi, Senin 9 Januari 2023.
Dalam pertemuan tersebut, pengembangan sistem pangan berkelanjutan untuk diperkotaan menjadi topik pembahasan utama.
"Kami menyambut baik kedatangan Head of MUFPP ke Kota Sukabumi dalam pengembangan sistem pangan kota berkelanjutan," ucap Sekda Kota Sukabumi Jawa Barat, Dida Sembada.
Dida Sembada menyampaikan, ada tantangan tersendiri dalam mengelola sistem pertanian di perkotaan. Salah satunya adalah ketersediaan lahan yang terbatas, kemudian sumber daya manusia yang mengelola lahan tersebut.
Dida menjelaskan, untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai inovasi yang diluncurkan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi untuk ketersediaan pangan warga.
Ketersediaan pangan di Kota Sukabumi selama ini mengandalkan pasokan 70 persen dari luar daerah.
Upaya yang dilakukan pemerintah daerah dengan melalui program Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B).
Selain itu pemerintah juga menggerakkan warga memanfaatkan pekarangan untuk ditanami cabai melalui gerakan yang bernama Gerakan Tanam Cabe Untuk Kendalikan Inflasi (Gertabe U-Kensi).
Baca Juga: Fenomena Langka! Arab Saudi Mendadak Jadi Daerah Subur Nan Hijau Ditumbuhi Pepohonan
Sementara itu Steering commitee regional Asia Pasifik MUFPP Gin Gin Ginanjar menjelaskan tujuan kunjungan ini adalah untuk memperkuat jejaring kota dalam misi membangun sistem pertanian berkelanjutan.
"Kami hadir di Kota Sukabumi karena Sukabumi menjadi salah satu kota, dari 11 kota di Indonesia sangat aktif untuk ikut beberapa pertemuan dan diskusi kegiatab MUFPP," ujar Gin gin.
Dalam kunjungan ini, menurutnya juga bisa mendapat informasi mengenai perhatian yang perlu dikembangkan di Kota Sukabumi terkait pangan yang berkelanjutan.
"Momen ini jadi pembelajaran dan punya komitmen ada pengembangan pangan perkotaan," ungkapnya.
Ketahanan pangan di perkotaan menurutnya bisa dimulai dari lingkungan keluarga dengan konsep urban farming, yang mana dapat dioptimalkan dengan menanam tanaman jenis sayuran, buah, tanaman obat, dan lain sebagainya.***