Kebijakan Malaysia Bebaskan Pajak Kendaraan Picu Peningkatan Produk Otomotif

- 29 September 2020, 16:37 WIB
Inilah penampakan mobil SUV Proton X50 yang baru diluncurkan kemarin. Merupakan rebadge dari mobil Tiongkok Geely Binyue
Inilah penampakan mobil SUV Proton X50 yang baru diluncurkan kemarin. Merupakan rebadge dari mobil Tiongkok Geely Binyue /Paultan

MEDIA PAKUAN - Sejak beberapa bulan terakhir Malaysia telah meniadakan pajak bagi setiap warganya yang membeli mobil dan motor baru model rakitan Lokal.

Tidak hanya itu, Malaysia juga memberlakukan kebijakan yang sama untuk pembeli produk impor. Hanya saja bukan berupa peniadaan tetapi pembebasan pajak sebesar 50 persen.

Demikian dilansir dari artikel Galamedianews.com "Pajak Mobil Baru 0 Persen Diterapkan di Malaysia, Penjualan Unit Melesat".

Kebijakan keringangan pajak kendaraan bermotor ini diberlakukan sejak 15 Juni dan berlangsung hingga 31 Desember 2020.

Baca Juga: BTS dihujani dua nominasi Tepopuler Billboard Music Awards 2020

Pembebasan pajak, potongan harga, dan permintaan yang tertunda dari konsumen berhasil mendorong kinerja penjualan otomotif Malaysia. Dengan tidak adanya pajak membuat penjualan meningkat secara bertahap

Dari Asosiasi otomotif Malaysia ( Maa ) melaporkan hasil penjualan kendaraan bermotor  pada agustus meningkat 3 persen secara tahunan,dari 51.148 unit menjadi 52.800 unit  

Pada Juni, tercatat ada 44.695 unit kendaraan terjual, yang kemudian naik ke angka 55.552 unit pada Juli.

MAA menyatakan bahwa peningkatan tersebut terjadi, meski ekonomi Malaysia mengalami perlambatan. Raihan penjualan pada Juni meningkat 5 persen secara tahunan, dan 13,2 persen untuk Juli.

Baca Juga: Jadwal Terbaru MotoGP dari Bulan Oktober hingga November 2020

Sementara di Indonesia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru mewacanakan pembebasan pajak untuk kendaraan bermotor. Usulan itu telah disampaikan langsung ke Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menilai pembebasan pajak kendaraan akan membuat pasar bergerak, sehingga produksi dan industri pendukungnya secara simultan ikut bergerak.

"Kami melihat stimulus yang secara singkat dapat menggerakkan market lagi adalah dengan relaksasi dari sisi perpajakan. Stimulus ini sudah terbukti berhasil diterapkan oleh negara tetangga kita, Malaysia," ujarnya.*** (Dicky Aditya/Iing Nuryasin)

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x