MEDIA PAKUAN - Di Indonesia kini telah memasuki pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan.
Berbarengan dengan masa pandemi, bukan hanya virus corona yang harus kita waspadai tapi kita juga harus waspada terhadap DBD.
Musim penghujan populasi nyamuk demam berdarah akan meningkat karena banyaknya tempat untuk berinduk nyamuk Aedes Aegypti.
Sehingga Nyamuk ini akan mudah berkembang dan berpotensi menggigit menggigit kita semua.
Demam berdarah bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele, karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Dilansir dari RRI, ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Pamekasan, Tri Susandhi Juliarto mengimbau, agar masyarakat untuk selalu waspada dengan penyakit demam berdarah yang selalu mengalami peningkatan kasus setiap tahunnya.
Baca Juga: 5 Vokalis Band Indonesia yang Pesona dan Kegantengannya Tak Lekang Waktu
“Kita tahu demam berdarah ditularkan satu hewan vektor yaitu nyamuk aedes aegypti, dimana nyamuk ini tinggalnya atau berkembang biaknya adalah di air bersih yang tenang, jadi waspada pada tempat penampungan air yang kita miliki atau air minum hewan peliharaan seperti burung,"
“Kita tahu demam berdarah ditularkan satu hewan vektor yaitu nyamuk aedes aegypti, dimana nyamuk ini tinggalnya atau berkembang biaknya adalah di air bersih yang tenang, jadi waspada pada tempat penampungan air yang kita miliki atau air minum hewan peliharaan seperti burung,"
"atau kuncup-kuncup bunga yang menyimpan, genangan air di talang rumah, itu berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” katanya pada Senin 2 Oktober 2020.
Terdapat tiga fase gejala dari penyakit ini yaitu fase demam, kritis, dan penyembuhan.
Terdapat tiga fase gejala dari penyakit ini yaitu fase demam, kritis, dan penyembuhan.
Baca Juga: Antisipasi Libur Panjang Polres Kuningan Adakan Patroli Gabungan
Gejala Fase demam
1. Demam tinggi hingga 40 derajat celcius
2. Muka kemerahan, kulit memerah
3. Nyeri seluruh tubuh
4. Sakit kepala
5. Mual dan muntah
6. Infeksi tenggorokan
7. Sakit di sekitar bola mata
Gejala Fase demam
1. Demam tinggi hingga 40 derajat celcius
2. Muka kemerahan, kulit memerah
3. Nyeri seluruh tubuh
4. Sakit kepala
5. Mual dan muntah
6. Infeksi tenggorokan
7. Sakit di sekitar bola mata
Baca Juga: BMKG Jawa Barat, Peringati Dini Hujan Ringan dan Lebat Guyur Sukabumi dan Wilayah Jawa Barat
Gejala Fase kritis
Fase kritis ini biasanya mengecoh dengan penurunannya suhu badan.
1. Suhu tubuh turun hingga 37 derajat celcius.
Gejala Fase kritis
Fase kritis ini biasanya mengecoh dengan penurunannya suhu badan.
1. Suhu tubuh turun hingga 37 derajat celcius.
2. Pasien merasa sudah sembuh.
3. Berlangsung tidak lebih dari 38 jam.
4. Penurunan trombosit tiba-tiba.
5. Risiko kebocoran pembulu darah, ditandai dengan muntah terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, dan nyeri perut.
Baca Juga: Tanggapi Hubungan Sule dan Nathalie, Rizky Febian: Sebenarnya Aku Gak Sreg
Gejala Fase penyembuhan
Setelah fase kritis biasanya akan demam, demam ini sebenarnya adalah penanda kesembuhan.
1. Penderita kembali merasakan demam
2. Trombosit perlahan naik dan normal
3. Cairan tubuh secara perlahan kembali normal setelah 48 – 72 jam
4. Nafsu makan mulai meningkat
5. Nyeri perut dan diuretic membaik
6. Sel darah putih dan trombosit kembali normal
Itulah gejala-gejala DBD yang harus kamu waspadai semoga kita terhindar dari penyakit ini.***
Gejala Fase penyembuhan
Setelah fase kritis biasanya akan demam, demam ini sebenarnya adalah penanda kesembuhan.
1. Penderita kembali merasakan demam
2. Trombosit perlahan naik dan normal
3. Cairan tubuh secara perlahan kembali normal setelah 48 – 72 jam
4. Nafsu makan mulai meningkat
5. Nyeri perut dan diuretic membaik
6. Sel darah putih dan trombosit kembali normal
Itulah gejala-gejala DBD yang harus kamu waspadai semoga kita terhindar dari penyakit ini.***