Prof Wiku Adisasmito : Seluruh Daerah Harus Jadi Zona Hijau

- 31 Oktober 2020, 10:55 WIB
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. /Covid19.go.id

MEDIA PAKUAN-Daerah dengan status zona oranye atau risiko sedang di tanah air terus meningkat. Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyebut, per 25 Oktober 2020, jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat.

Jumlah itu meningkat jika dibandingkan sejak pertamakali penetapan zonasi risiko daerah pada 31 Mei 2020, sebanyak 166 kabupaten/kota. Namun per 25 Oktober 2020, bertambah mencapai 360 kabupaten/kota.

"Target kita bersama seluruh kabupaten/kota berada di zona kuning dan hijau. Kita tidak boleh merasa puasa berada di zona oranye," kata Wiku.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Turun Paling Rendah Sejak 8 September 2020

Wiku menyoroti pada 54 kabupaten/kota yang selama 10 minggu berturut-turut berada dalam zona oranye.

"Ini yang kami sebut sebagai perasaan nyaman tidak berada di zona merah, tetapi berada di zona oranye dalam waktu lama. Satgas sangat menyayangkan kondisi seperti ini," lanjutnya.

Menurutnya, perlu evaluasi menyeluruh terhadap penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Daerah-daerah yang tidak berubah kondisinya selama 10 minggu berturut-turut disarankan untuk meningkatkan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Kabupaten dan kota yang tidak berubah zonasi risikonya kata dia yakni, Aceh Tengah, Asahan, Karo, Kota Pematang Siantar, Labuhan Batu, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Toba Samosir,  Banyuasin, Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kota Solok, Bintan.

Halaman:

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Prfmnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah