Menko Muhadjir pun menjelaskan bahwa survei yang dilakukan pasti ada tingkat kesalahan. Tetapi sensus dengan 95 persen lebih balita yang jumlahnya hampir 18 juta di Indonesia akan menggambarkan kondisi sesungguhnya bagaimana kondisi balita di Indonesia, sekaligus intervensinya.
“Karena dalam sensus 'by name by address', siapa bapaknya dan siapa ibunya, tinggal di mana, kondisi statusnya apa, jelas sehingga kita bisa minta ke pemerintah daerah untuk menangani,” ujarnya.
Menko Muhadjir berharap di 2024 prevalensi stunting di Indonesia sudah berada di bawah 20 persen sesuai ketentuan Sustainable Development Goals (SDGs).
"Jadi, kita menargetkan tahun 2025 stunting kita sudah berada di bawah 20 persen,” ungkapnya.***