Di Era Digital Kartini Menangis, Masih Banyak Perempuan Semakin Tertindas

- 21 April 2024, 10:45 WIB
Di Era Digital Kartini Menangis, Masih Banyak Perempuan Semakin Tertindas
Di Era Digital Kartini Menangis, Masih Banyak Perempuan Semakin Tertindas /

MEDIA PAKUAN - Hari Kartini diperingati setiap 21 April, sesuai dengan hari lahir Raden Ajeng Kartini pada 21 April 1879.

Saat ini peran terhadap perempuan di berbagai aspek kehidupan selalu dikaitkan dengan perjuangan RA Kartini, 140 tahun lalu.

Sayangnya, apa yang terlintas pertama kali dalam benak saat perjuangan para perempuan diucap? Nampaknya kurang afdal jika belum menyinggung perjuangan perempuan untuk keluar dari lingkaran isu diskriminasi gender yang hingga hari ini masih ramai terdengar.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Semarang merilis Catatan Tahunan (Catahu) tahun 2023.

Dalam laporan tersebut, tercatat ada 101 aduan kasus, yang mayoritasnya berupa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca Juga: Jelang Hari Kartini, 4 Puisi Singkat dan Memiliki Makna dan Bermanfaat: Bikin Terharu

Jumlah aduan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatatkan 82 kasus.

Kasus kekerasan, pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penyebaran konten pornografi masih terjadi.

Mirisnya, para korban mengaku bahwa para pelaku tak hanya berasal dari orang asing, melainkan dari orang-orang terdekat mereka, yaitu keluarga.

Contoh di atas hanyalah segelintir dari sekian banyak kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia. Tak hanya fisik, perempuan juga kerap menjadi sasaran kekerasan seksual, psikis, hingga ekonomi.

Perempuan dituntut untuk menjadi apa yang orang lain mau, perempuan dipaksa untuk melakukan segalanya. Mereka lupa, bahwa perempuan merupakan makhluk yang sepatutnya dihargai.

Memang benar, beberapa perempuan telah berhasil menyuarakan tindak kekerasan yang mereka alami dan berhasil mendapatkan kembali haknya. Namun sayangnya, tidak semua perempuan mempunyai keberanian untuk angkat bicara kepada publik.

Baca Juga: 3 Cara Asik dan Menarik Memperingati Hari Kartini Ditengah Momen Lebaran 2023

Selain dihantui oleh perasaan takut dan malu, perempuan-perempuan tersebut juga khawatir akan stigma negatif yang nantinya mereka dapatkan dari masyarakat.

Memang benar, beberapa perempuan telah berhasil menyuarakan tindak kekerasan yang mereka alami dan berhasil mendapatkan kembali haknya.

Namun sayangnya, tidak semua perempuan mempunyai keberanian untuk angkat bicara kepada publik. Selain dihantui oleh perasaan takut dan malu, perempuan-perempuan tersebut juga khawatir akan stigma negatif yang nantinya mereka dapatkan dari masyarakat.

Kekerasan terhadap perempuan meninggalkan bekas luka yang begitu besar terhadap para korban. Tidak hanya guncangan kesehatan mental dan trauma yang mereka dapat,

tetapi juga masa depan yang mereka harapkan akan berjalan dengan baik pun akan ikut kandas. Tragedi yang tak mereka kehendaki ini menjadi momok yang akan menghantui hidupnya.

Bahkan, sebagian korban acapkali merasa dirinya tak lagi berharga hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak baik. Lalu siapa yang patut disalahkan jika hal ini sudah terjadi?

Baca Juga: Memaknai Hari Raya Lebaran dan Peringatan Hari Kartini Ala Muhammadiyah

Tentu saja hal ini merupakan kewajiban kita semua untuk membantu dan merangkul mereka yang sedang dalam keputusasaan.

Pemerintah juga harus bertanggung jawab untuk membantu menegakkan keadilan bagi para korban.

Selain itu, sejumlah lembaga yang berperan dalam melindungi dan memperjuangkan hak-hak perempuan diharapkan mampu proaktif dalam menangani kondisi psikologis korban.

Pihak keluarga dan orang-orang terdekat juga sudah sepatutnya memberikan dukungan terbaik. Sebagai masyarakat pun tak sepatutnya kita menghakimi dan hanya memandang korban dengan sebelah mata.

Meskipun tak dapat mengembalikan hak korban yang telah dirampas oleh pelaku, setidaknya kita dapat memulihkan kondisi psikis korban agar terus melanjutkan hidup dengan layak.

Selamat Hari Kartini perempuan-perempuan Indonesia! Gaungkan kembali nilai-nilai keteladanan dari sosok RA Kartini.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah