Dituding Berideologi Komunis, Ini Kata Megawati

- 27 Agustus 2020, 10:04 WIB
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.*
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.* /tim ringtimes bali/*/tim ringtimes bali

MEDIA PAKUAN-Kerap dituduh sebagai orang berideologi komunis, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akhirnya angkat bicara. Padahal, partai yang dipimpinnya, kata dia, sangat jelas menganut paham nasionalis. "Pancasila itulah tempat kita berpijak untuk politik. Kita ini partai nasionalis, semua inspirasinya datang dari proklamator kita yang orang boleh saja enggak senang,” katanya di acara Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang II Menuju Pilkada Serentak 2020 secara virtual, Rabu 26 Agustus 2020 seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id judul “Sering Dituduh Komunis, Megawati Terheran-heran: Saya Kalem Aja”.

Selain itu, Presiden Soekarno, yang merupakan orangtuanya turut menjadi korban dari tuduhan-tuduhan tersebut. “Malah Bung Karno pernah sementara waktu dibilang komunis, saya anaknya dibilang komunis, saya kalem aja. Lho aneh kan," kata Megawati.

Baca Juga: UNRWA Apresiasi Bantuan Pemerintah China untuk Pengungsi Palestina

Presiden Joko Widodo yang juga kader PDI Perjuangan kerap menerima tudingan tersebut. Atas hal itu, dia mempertanyakan pola pikir logis dari orang yang mengucapkan kata tersebut."Orang yang enggak senang selalu bilang saya PKI. Pak Jokowi juga dibilang PKI. Nalarnya itu kemana?" katanya.

Selain heran dicap sebagai orang yang berideologi komunis, Megawati juga heran saat ada sekelompok orang yang meminta Jokowi agar turun dari jabatannya sebagai Presiden.

Baca Juga: Pantang Mundur, Turki Siap Perang Pertahankan Laut Mediterania Timur

Padahal, kata dia, terpilihnya Jokowi sebagai Presiden itu terjadi atas kehendak yang diberikan oleh rakyat dan telah sesuai dengan mekanisme yang ada."Berbicara itu hati-hati, mulut itu pikiran Anda. Bayangkan, Jokowi harus mundur, lho saya sampai mikir, siapa yang milih dia, terus ada orang bilang suruh mundur. Mekanismenya sangat jelas dipilih oleh rakyat," tuturnya.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: wartaekonomi.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah