Bakauheni Akan Dibangun Jadi Kawasan Wisata Terintegrasi

- 27 Juli 2020, 22:32 WIB
Pelabuhan Bakauheni.MEDIA PAKUAN
Pelabuhan Bakauheni.MEDIA PAKUAN /HANIF/

MEDIA PAKUAN-Potensi wisata di Provinsi Lampung sangat besar, khususnya di Bakauheni. Di sana akan dibangun kawasan pariwisata terintegrasi seluas 200 hektare yang berlokasi di dekat laut. Kawasan tersebut akan dibangun oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) (ITDC), Hutama Karya, dan Pemerintah Provinsi Lampung.

Kawasan pariwisata di daerah tersebut memiliki konsep Bakauheni Harbour City, dimana area pembangunan terletak sebelum gerbang masuk jalan tol Bakauheni Selatan.“Kawasan ini diharapkan bisa menjadi destinasi tepi laut yang penuh dengan semangat dan energi baru yang berdampak positif dari berbagai aspek bagi masyarakat Indonesia,” kata Menparekraf, Wishnutama saat kunjungan ke kawasan tersebut, Senin 27 Juli 2020.

Menteri menilai potensi yang ada di Bakauheni sangat besar dan penting untuk segera dikembangkan. Tidak hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga akan menyerap tenaga kerja sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Kita dorong agar pengembangan kawasan bisa dilakukan secara bertahap,” kata dia.

Wishnu berharap pembangunannya bisa segera dimulai. Tidak perlu menunggu sampai 2024 “Bisa mulai dulu dari apa yang kita bisa lakukan secara cepat. Investasi hotel  didahulukan lalu promosi,” kata dia.

Baca Juga: KBM Tatap Muka Jenjang SMA di Jabar Masih Dalam Kajian

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menjelaskan, pembangunan kawasan pariwisata akan dimulai dari Menara Siger. Ikon destinasi di Lampung Selatan ini akan dikembangkan menjadi Museum Krakatau.

Kemudian bertahap dengan keberadaan theme park, hotel, dan skywalk."Kami mengelola lahan seluas 80 hektare, juga ada lahan milik Hutama Karya, Pemerintah Provinsi, dan swasta," ujar Ira Puspadewi.

Pengembangan kawasan ini tidak lepas dari potensi market, yakni trafik kendaraan maupun orang yang melintasi Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan memanfaatkan kapal penyeberangan ferry Merak-Bakauheni.

Jumlah trafik orang dan kendaraan juga dipastikan akan meningkat. “Tol Trans Sumatera yang saat ini baru beroperasi dari Lampung ke Palembang saja, peningkatan trafik sudah mencapai 40 persen dimana pada 2019 tercatat hampir 23 juta orang yang melintasi kawasan ini,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Jakpusnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x