Pada bulan Juni, Solstis dapat disebabkan oleh sumbu rotasi Bumi yang miring 23,44 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika (sumbu kutub utara-selatan ekliptika).
Adapun, saat Bumi melakukan rotasi yang juga sekaligus mengorbit Matahari, sehingga nantinya terkadang Kutub Utara dan Belahan Bumi Utara condong ke Matahari, sedangkan Kutub Selatan dan Belahan Bumi Selatan menjauhi Matahari.
Sementara, kondisi saat Solstis di bulan Desember yaitu terkadang Kutub Selatan dan Belahan Bumi Selatan condong ke Matahari, sedangkan Kutub Utara dan Belahan Bumi Utara menjauhi Matahari.
"Sedangkan fenomena-fenomena tersebut disebabkan oleh masing-masing dari aktivitas vulkanologis, seismik, oseanik dan hidrometeorologi," ucapnya.
Sebagai informasi, fenomena Solstis pun diprediksi akan terjadi lagi pada tahun 2023 mendatang pada bulan Juni dan Desember.***