MEDIA PAKUAN - Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dalam kasus penyakit TBC atau tuberkulosis, dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
Dari 824 ribu pasien TBC di Indonesia baru, hanya sebanyak 49% saja yang baru berhasil terungkap dan diobati.
Kementerian Kesehatan RI menyatakan sebanyak 500 ribu kasus di Indonesia yang belum mendapat pengobatan dan sangat berisiko menularkan TBC.
Baca Juga: Perbaiki Rumah, 3 KK Orang Dengan TBC di Kota Sukabumi Sumringah, Wahyu: Rumahnya Kini Layak Sehat
Sebanyak 91% kasus TBC di Indonesia di dominasi oleh kasus TBC Paru yang berpotensi menularkan kepada orang yang sehat di sekitarnya.
Daerah dengan kasus TBC paling banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa seperti DKI Jakarta , Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Kemenkes pada tahun 2022 ini berupaya untuk menemukan dan mengobati kasus TBC dengan rencana melakukan skrining besar-besaran menggunakan peralatan X Ray Artificial Intelligence .
Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan minat untuk ikut uji klinis vaksin TBC atau tuberkulosis kepada Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan Welcome Trust.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada bulan September, dalam rangkaian KTT UNGA ke-77 dan Global Fund Replenishment Conference di New York, Amerika Serikat.