MEDIA PAKUAN - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemulihan psikologi (trauma healing) kepada siswa Sekolah Dasar (SD) yang selamat dari kecelakaan truk trailer di Kranji, Kota Bekasi.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengatakan bahwa pihaknya mendorong adanya asesmen psikologi terhadap peserta didik, karena menjadi korba dan mungkin "melihat kejadian teman-temannya ditabrak truk, bersimbah darah " ucapnya.
Selain itu, perusahaan yang terkait dalam peristiwas tersebut untuk bertanggung jawab penuh atas rehabilitasi psikologis anak yang selamat.
Baca Juga: Khutbah Jum'at Edisi 2 September 2022, Waspadai Sihir dan Acara Televisi di Indonesia Sekarang Ini
"KPAI mendorong perusahaan transportasi dari truk penabrak untuk bertanggung jawab terhadap rehabilitasi psikologi (pembiayaan), rehabilitasi kesehatan fisik,dan juga santunan bagi keluarga korban sebagai bentuk taggung jawab" ucapnya.
Selain itu, Retno menyampaikan masukan kepada sekolah yang berada di pinggir jalan raya untuk menjaga anak yang belum dijemput orang tuanya.
"lalu lalang kendaraan-kendaraan besar sangat tinggi memang seharusnya mendapatkan perhatian khusus, terutama saat kedatangan dan kepulangan siswa" ungkapnya.
Dia menyebutkan saran untuk sekolah=sekolah yang berada di pinggir jalan raya untuk membuat SOP.