Kata Psikolog untuk Masyarakat Soal Duka Ridwan Kamil yang Kehilangan Eril

- 3 Juni 2022, 12:39 WIB
Kata Psikolog untuk Masyarakat Soal Duka Ridwan Kamil yang Kehilangan Eril
Kata Psikolog untuk Masyarakat Soal Duka Ridwan Kamil yang Kehilangan Eril /Instagram.com/@ridwankamil

 

 
MEDIA PAKUAN - Hari-hari berat yang dilalui Ridwan Kamil serta keluarganya atas kehilangan buah hatinya Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril selama sepekan terakhir perlu diberi dukungan moral.
 
Psikolog dari Universitas Islam Bandung (Unisba), Dinda Dwarawati mengatakan bahwa peristiwa yang dialami Ridwan Kamil untuk menghadapi situasi saat ini tidaklah mudah.
 
Ridwan Kamil serta istrinya Atalia Praratya menanti kepastian kembalinya Eril dalam sepekan terakhir di Swiss.
 
 
Ridwan Kamil dan bantuan personel gabungan serta masyarakat setempat terus berupaya melakukan pencarian terhadap Eril di Sungai Aare Bern Swiss.
 
Menurut Dinda, rasa empati perlu dihadirkan oleh publik kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai dukungan moril.
 
"Dengan terus mengalirkan empati adalah bentuk dukungan positif," katanya dikutip dari Pikiran Rakyat, Jum'at 3 Juni 2022.
 
 
Dalam menyikapi hal ini, publik harus berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu terutama yang berhubungan dengan kecelakaan yang dialami Eril.
 
"Publik tidak boleh judgemental atau menghakimi. Tidak menduga-duga tanpa dasar yang dirasakan, tidak mengaitkan hal yang tidak relevan dengan musibah ini, misal soal podcast yang mengaitkan (musibah) dengan ucapan Kang Emil, tidak perlu," ucapnya.
 
Dia mengatakan sikap memberi ruang untuk Ridwan Kamil dan Atalia Praratya sudah ditunjukkan oleh pemerintah dan keluarga besar.
 
 
Keluarga besar berperan memberikan informasi yang jernih melalui kebijakan satu pintu, pemerintah memberikan izin perpanjangan cuti bagi Ridwan Kamil di luar negeri untuk pencarian Eril.
 
"Dengan cara ini, Kang Emil dan keluarga di sana bisa tenang. Mereka bisa mendapat informasi langsung dari Tim SAR yang masih melakukan pencarian. Dan ini membuat mereka bisa mengukur kemungkinan buruk dan baik," ujarnya.
 
Dinda berujar supaya ruang yang lebih luas dihadirkan oleh keluarga dan kerabat bagi Ridwan Kamil dan Atalia ketika sudah pulang ke Indonesia.
 
 
"Keluarga terdekat dan keluarga besar harus jadi gerbang dan jadi ruang untuk validasi apa yang mereka rasakan. Support yang diberikan keluarga akhirnya menguatkan Kang Emil dan istri," ungkapnya.
 
Menurut Dinda musibah yang dialami Eril di Sungai Aare Swiss merupakan peristiwa traumatis lantaran terjadi secara tiba-tiba. Maka apabila ruang dan suasana positif diberikan publik serta keluarga kepada Ridwan Kamil, rasa nyaman akan hadir dan traumatis akan terlepas.
 
"Kita biasanya melihat Kang Emil, Bu Atalia, aktif di media sosial. Sekarang dibatasi. Adiknya menutup Instagram, ini normal. Ini sangat berat untuk mereka, dan bukan hal yang mudah. Mereka butuh waktu," pungkasnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah