Ingin Terkenal, Malah Bikin Rekayasa Cerita Babi Ngepet

- 29 April 2021, 16:01 WIB
Seorang warga memberikan kesaksian setelah penangkapan babi ngepet di Depok, ini dia yang Nganggur tapi uangnya banyak
Seorang warga memberikan kesaksian setelah penangkapan babi ngepet di Depok, ini dia yang Nganggur tapi uangnya banyak /Tangkap layar Youtube.com/Najiah/



MEDIA PAKUAN-Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Siregar mengungkapkan isu  babi ngepet di Kampung Bedahan, Sawangan, Depok Jawa Barat. 

Imran mengatakan, babi ngepet  yang sempat viral di media sosial tersebut bohong atau hoaks. Dalangnya berinisial AI yang kini telah diamankan kepolisian.

Dalam melancarkan aksinya, AI diketahui bekerjasama dengan delapan orang rekannya untuk mengarang cerita terkait babi ngepet.
Baca Juga: Soal Babi Ngepet Viral di Sawangan Depok, Ternyata Begini Faktanya
"Sementara baru satu tersangka berinisial AI dan kedelapan rekannya yang terlibat masih dalam proses pemeriksaan pihak kepolisian," kata Imran dalam konferensi pers yang diunggah dalam kanal Youtube Pikiran Rakyat pada Kamis, 29 April 2021.

Dirinya mengatakan masing-masing dari pelaku memiliki peran.

"Mereka sudah merencanakan ini dari bulan Maret, masing-masing pelaku memiliki peran," tuturnya.

Ia mengatakan motif dari pelaku dan kedelapan rekannya adalah ingin terkenal.

"Tujuan mereka adalah supaya mereka terkenal di kampungnya," katanya.

Imran mengatakan babi tersebut dibeli secara online dengan cara patungan.

"Babinya dibeli secara online dengan harga 900.000, kemudian mereka mengarang cerita seolah-olah babi ngepet itu benar terjadi," ucapnya.

"Pembelian babinya patungan berdua tersangka dan rekannya ada satu lagi," sambungnya.

Sementara itu, tersangka AI mengakui berita babi ngepet  merupakan rekayasa.

"Saya memohon maaf terkait berita babi ngepet yang viral yang mana itu adalah berita hoaks yang kami rekayasa," ucapnya.
Baca Juga: Mahfud MD Nyatakan KKB Papua Sebagai Teroris, TNI dan Polri Segera Bertindak
Ia mengatakan semula ide membuat cerita babi ngepet saat adanya warga yang kehilangan uang.

"Dengan dasar laporan kehilangan uang dari warga, timbulah pikiran saya untuk mengarang cerita agar selesai permasalahan di kampung kita," ungkapnya.

"Namun pada akhirnya semua berjakan dengan keadaan yang salah dan sangat-sangat fatal, atas kejadian ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," pungkasnya.***


 
 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x