"Data provinsi terlihat lebih banyak yang dilaporkan oleh pemerintah pusat per harinya. Padahal, selama ini ada perbedaan data yang tercatat di satgas daerah, khususunya di Banten, dengan Satgas Covid-19 Pusat," kata Ati.
Ati menjelaskan perbedaan data antara Satgas Covid-19 pusat dan provinsi Banten akibat dari data yang tidak terinput seluruhnya.
Hal tersebut menyebabkan data yang sebelumnya terinput secara akumulatif ke penghitungan selanjutnya.
"Jadi, dalam satu minggu ini seolah-olah kasus positif Covid-19 di Banten naik signifikan. Padahal, itu kasus yang sebelumnya yang baru terinput karena tidak terinput," tegasnya.***