Ia berpendapat pada awalnya Kartu Prakerja merupakan salah satu program yang akan memberikan sinyal pengikatan kapasitas kompetensi para pencari kerja.
"Jadi entah itu rescuing atau obscuring. Tapi kan ternyata kalau kita perhatikan bahwa tidak ada kejelasan, dari posko pendampingan itu hanya bisa mengklaim data peserta," tuturnya.
Baca Juga: 30 Pesawat Jet Tempur China Berani Masuk Wilayah, Taiwan Siapkan Pertahanan Rudal
Netty menegaskan output yang didapat penerima manfaat belum jelas tingkat efektivitasnya. Ia meminta seluruh pemangku kepentingan agar melakukan evaluasi terhadap program Kartu Prakerja.
"Seperti apa outputnya, efektivitasnya, apakah betul setelah mendapatkan pelatihan mereka bisa bangkit dari keterpurukan dampak pandemi itu juga tidak bisa diukur," timpalnya.***