Network
MEDIA PAKUAN - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyusun strategi jitu demi memperkuat ekosistem pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
Trenggono menyatakan tekadnya mengenai kelembagaan ekosistem pengawasan kawasan perairan nasional yang perlu terus diperkuat agar tidak kalah dengan perampok kekayaan laut Nusantara.
Baca Juga: Aa Gym Positif Covid 19: Apapun yang Terjadi Mudah-mudahan Kita Semua Berkumpul di Syurga
Ada beberapa hal yang akan dilakukan Trenggono dalam memperkuat pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Hal ini juga dilakukan agar dapat memberantas pencurian ikan.
Menteri Kelautan dan Perikanan itu menjelaskan jika ekosistem pengawas harus terintegrasi satu sama lain.
"Ekosistem pengawasan harus terintegrasi mulai dari kapal pengawas, kelembagaan pengawasan, sumber daya manusia, teknologi serta sarana pendukung lainnya," terang Trenggono.
Baca Juga: Hebat! Meski Pandemi Keuangan Syariah Tetap Positif Meningkat, Ini Alasannya
Oleh karena itu, dia memastikan akan terus memperkuat data radar agar semakin real-time, kepada sistem pemantau yang telah dimiliki oleh Pusat Pengendalian Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, Trenggono juga memastikan dirinya akan memperkuat pengawasan di wilayah yang terdampak rawan penangkapan ikan ilegal.
"Saya akan dukung penguatan kelembagaan pengawasan di lokasi-lokasi rawan seperti Laut Natuna Utara maupun lokasi lainnya. Kita jangan sampai kalah dengan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin merampok kekayaan laut Nusantara," ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 29 Desember 2020.
Baca Juga: Prediksi Transfer Januari: Arsenal Incar Gelandang Sevilla hingga Tottenham Awasi Kontrak Ramos
Lebih jauh Trenggono menyinggung bahwa selain kapal ikan asing ilegal, pemantauan dan pengawasan terhadap kapal Indonesia juga harus dilaksanakan.
"Saya sangat concern dengan isu keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan. Sumber daya kelautan dan perikanan harus benar-benar dimanfaatkan secara berkelanjutan," tegas Trenggono. ***
