Gereja Katedral Makasar Dibom, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Angkat Bicara

28 Maret 2021, 12:36 WIB
Yaqut Cholil Qoumas /Foto twitter Yaqut Cholil Qoumas
 
MEDIA PAKUAN - Terkait pengeboman yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan yang terjadi pagi ini, Minggu, 28 Maret 2021.
 
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas angkat bicara, menurutnya peristiwa tersebut merupakan tindakan keji yang menodai ketenangan hidup beragama.
 
“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Yaqut Cholil Qoumas.
 
Dari kejadian tersebut, terdapat sejumlah korban dilaporkan terluka, dilansir dari akun Twitter @Daeng_Info, terlihat salah seorang korban tengah memberikan kesaksiannya.
 
Baca Juga: Pengakuan Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Katederal Makassar, Menahan Seseorang yang Ingin Masuk
 
Baca Juga: Menag Anggap Pemboman di Gereja Katedral Makassar Merupakan Tindakan Keji: Tidak Memiliki Nilai Agama
 
"Saya posisi didepan pagar yang besar, saya tahan dia karena memang mau masuk," kata saksi korban yang berada di tempat tersebut.
 
Sampai saat ini jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini belum diketahui dan masih dalam pendataan pihak kepolisian.
 
Menag berharap kepolisian dan aparat yang berwenang segera mengungkap latar belakang aksi pengeboman didepan area Gereja Katedral tersebut.
 
Yaqut juga memprediksi, aksi itu tidak dilakukan tunggal, karena seringkali para pelaku ini digerakkan oleh jaringannya.
 
Menag Yaqut berharap aparat bisa segera mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi kejahatan itu.
 
Baca Juga: Pengantin Baru! Vicky Prasetyo Dikabarkan Sakit Kaki, Kalina Octaranny Unggah dan Tulis Ini di IG
 
Baca Juga: Bahaya! Begini Efek Samping Filler Payudara untuk Memperbesar Ukuran
 
“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” katanya.
 
Atas kejadian ini, Menag mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik karena semua agama mengajarkan umatnya untuk menghindari kekerasan.
 
Sebab lanjutnya kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak dan akhirnya bisa mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan tenang.
 
Taqut mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi setiap persoalaan dengan jalan dialog, diskusi, silaturahmi dan lain sebagaianya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler