Angin Puting Beliung di Atas Waduk Gajah Mungkur, Ini Imbauan BMKG

22 Januari 2021, 19:11 WIB
Angin Puting Beliung /Foto: Dok Net/ tangkapan layar YouTube

MEDIA PAKUAN-Kejadian mengerikan di sekitaran wilayah Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.

Diunggahan video diakun @infobmkg, Kamis, 21 Januari 2021 kemarin, kejadian tersebut disebut Waterspout atau identik dengan puting beliung.

"Fenomena waterspout/puting beliung (Pusaran Kolom Atmosfer) di Waduk Gajah Mungkur - Wonogiri (20 Januari 2021)," tulis infobmkg, dikutip Media Pakuan dari laman Instagram @infobmkg. Jumat, 22 Januari 2021.

Dalam laman tersebut @infobmkg menjelaskan terkait fenomena yang telah diunggahnya itu.

"Pada tanggal 20 Januari 2021 jam 16.00 WIB, dilaporkan telah terjadi fenomena angin kencang yang berputar seperti belalai diatas perairan Waduk Gajah Mungkur - Wonogiri," tulisnya.

Baca Juga: Selamat Jalan Pahlawanku! Orang Ini Ungkap Sosok Pratu Roy Vebrianto Gugur di Tanah Papua

Fenomena yang terjadi diatas permukaan air tersebut, menurut @infobmkg akibat bentukan dari awan Cumulonimbus (CB), meski tak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena itu.

"Fenomena tersebut dikenal dengan waterspout yang identik dengan fenomena puting beliung tetapi terjadi diatas permukaan air yang luas. Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB). Namun demikian, tidak semua awan CB depat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer," tulis infobmkg kembali.

Menurutnya, keberadaan awan CB tersebut bisa mengidentifikasi akan adanya potensi hujan lebat disertai kilat atau petir seta angin kencang.

Baca Juga: Sandiaga Uno Optimis Perfilman Indonesia Diapreasiasi Dunia

"Keberadaan awan CB juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting beliung/waterspout,"

Dalam laman yang sama, dijelaskan juga karakteristik Waterspout sebagai berikut:

  1. Kejadiannya bersifat lokal.
  2. Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit.
  3. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari.
  4. Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout.
  5. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dan waktu yang dekat.

Berdasarkan pemantauan Wonogiri sendiri selama bulan Januari sampai Februari diperkirakan masih dalam periode hujan lebat.

"Wonogiri selama bulan Januari-Februari ini masih berada pada periode puncak musim hujan, sehingga potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang bahkan puting beliung masih perlu diwaspadai hingga Februari mendatang," tulis infobmkg.

Selain itu, dalam laman tersebut juga disampaikan imbauan untuk masyarakat sekitar wilayah tersebut untuk tetap berhati-hati mengingat potensi hujan lebat masuh akan terjadi beberapa bulan kedepan.

Baca Juga: Mulai Februari Penyaluran Bansos Menggunakan Cara Baru

"Ketika pada kejadian fenomena cuaca ekstrem (Waterspout) tersebut, masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dengan tidak area kejadian fenomena tersebut guna menghindari risiko yang lebih buruk,"

"Selama periode puncak musim hujan Januari-Februari, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem dan dihimbau untuk selalu update informasi cuaca dari kanal-kanal informasi BMKG," tulis @infobmkg berpesan.***

 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: @infobmkg

Tags

Terkini

Terpopuler