Network
MEDIA PAKUAN- Angka Kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Apalagi dengan adanya Varian Omicron yang lebih mudah menyebar daripada varian Delta.
Oleh karena itu pemerintah menghimbau mobilitas guna mencegah peningkatan kasus COVID-19 akibat penularan Varian Omicron.
Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman menyampaikan bahwa varian Omicron lebih menular. Terutama dibandingkan Delta karena mampu menghindari respon kekebalan tubuh.
"Omicron lebih menyebar daripada Delta karena kemampuannya dalam menghindari eliminasi antibodi, namun tingkat keparahan infeksi lebih rendah," ujar Plt Kepala Peneliti PRBM Eijkman Wien Kusharyoto dalam acara "Talk to Scientist".
Terbaru Dinas Kesehatan (DINKES) Kota Bandung, Jawa Barat, mencatat ada lima orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Kepala DInkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara, mengatakan bahwa lima orang yang terkonfirmasi COVID-19 itu belum dipastikan terpapar omicron.
Hal tersebut karena sampel tes dari lima orang tersebut masih dites whole genome sequencing (WGS) di laboratorium.
Selain itu Ahyani mengatakan pelacakan tetap diperlukan karena penting untuk mengantisipas penyebaran yang lebih luas.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini angka kasus COVID-19 di Kota Bandung naik dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
Ahyani menambahkan bahwa pasien yang terpapar omicron di Kota Bandung itu bergejala ringan.
"Oleh karena itu dalam menghadapi Omicron, tetap jaga protokol kesehatan. Kalau sekarang perlu isolasi, maka lakukan dengan disiplin, jangan lupa vaksinasi juga,"jelas Ahyani.
Perlu diketahui bahwa Varian Omicron mampu menghindari kekebalan tubuh maka diperlukan vaksinasi dosis penguat atau booster.
Dam kemungkinan seseorang yang sudah divaksinasi cenderung lebih rendah daripada mereka yang belum divaksinasi.***
Oleh karena itu pemerintah menghimbau mobilitas guna mencegah peningkatan kasus COVID-19 akibat penularan Varian Omicron.
Baca Juga: Potretnya dengan Fadly saat Ketiduran Tersebar, Fuji Akui Capek : Kerja Lembur Bagai Kuda
Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman menyampaikan bahwa varian Omicron lebih menular. Terutama dibandingkan Delta karena mampu menghindari respon kekebalan tubuh.
"Omicron lebih menyebar daripada Delta karena kemampuannya dalam menghindari eliminasi antibodi, namun tingkat keparahan infeksi lebih rendah," ujar Plt Kepala Peneliti PRBM Eijkman Wien Kusharyoto dalam acara "Talk to Scientist".
Terbaru Dinas Kesehatan (DINKES) Kota Bandung, Jawa Barat, mencatat ada lima orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Kepala DInkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara, mengatakan bahwa lima orang yang terkonfirmasi COVID-19 itu belum dipastikan terpapar omicron.
Hal tersebut karena sampel tes dari lima orang tersebut masih dites whole genome sequencing (WGS) di laboratorium.
Selain itu Ahyani mengatakan pelacakan tetap diperlukan karena penting untuk mengantisipas penyebaran yang lebih luas.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini angka kasus COVID-19 di Kota Bandung naik dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
Ahyani menambahkan bahwa pasien yang terpapar omicron di Kota Bandung itu bergejala ringan.
Hal tersebut berkaitan dengan tingkat daya tahan tubuh setelah seseorang menerima vaksinasi.
"Oleh karena itu dalam menghadapi Omicron, tetap jaga protokol kesehatan. Kalau sekarang perlu isolasi, maka lakukan dengan disiplin, jangan lupa vaksinasi juga,"jelas Ahyani.
Perlu diketahui bahwa Varian Omicron mampu menghindari kekebalan tubuh maka diperlukan vaksinasi dosis penguat atau booster.
Baca Juga: Terharu! Di Bawah Terjangan Hujan Salju, Umat Muslim Rusia Tetap Melaksanakan Shalat Berjamaah
Dam kemungkinan seseorang yang sudah divaksinasi cenderung lebih rendah daripada mereka yang belum divaksinasi.***
