MEDIA PAKUAN - Bentrokan anti-India meletus di pusat kota Kashmir yang tengah dikuasai India.
Situasi ini menyusul terjadinya pembunuhan dua tersangka pemberontak dalam baku tembak dengan pasukan pemerintah.
Polisi dan tentara paramiliter akhirnya melancarkan operasi kontra-pemberontakan di lingkungan di Srinagar semalam.
Baca Juga: Keuntungan Fantastis BigHit Entertainment dari Konser Online BTS yang Sukses Meraih Rekor Dunia
Hal tersebut berujung terjadinya baku tembak antara pemberontak dan pasukan yang terjebak Senin pagi.
Demikian keterangan aparat kepolisian setempat dalam sebuah pernyataannya yang dikutip Mediapakuan dari Aljazeera.
Dua tersangka pejuang tewas dalam baku tembak itu, kata polisi. Penduduk mengatakan tentara membakar rumah sipil selama pertempuran itu.
Baca Juga: Gokil! Wanita Berpakaian Pengantin Mendatangi Toko dan 'Memaksa' Sang Kekasih Menikahinya
Polisi mengatakan salah satu yang tewas adalah seorang pemberontak Pakistan yang telah beroperasi di wilayah itu sejak awal tahun 2020.
Dia bertanggung jawab atas sedikitnya dua serangan mematikan terhadap tentara paramiliter di Srinagar.
Tidak ada konfirmasi independen atas klaim polisi tersebut.
Saat pertempuran berakhir, banyak warga yang turun ke jalan sambil meneriakkan slogan-slogan anti India serta tuntutan kebebasan. Mereka sempat melempar batu ke arah pasukan pemerintah.
Baca Juga: 5 keunikan Museum Prabu Siliwangi Sukabumi yang Berbeda dengan Lainnya
Pasukan membalas dengan menembakkan gas air mata dan peluru senapan. Dilaporkan tidak ada seorang pun yang terluka dalam bentrokan itu.
Kashmir terbagi antara India dan Pakistan. Keduanya saling klaim wilayah tersebut secara keseluruhan.
Sebagian besar warga Kashmir mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah itu, baik di bawah kekuasaan Pakistan atau sebagai negara merdeka.
Baca Juga: Virus Covid-19 Kembali Menular Nakes di Sejumlah Rumah Sakit di Sukabumi
India menyebut kerusuhan Kashmir sebagai "terorisme yang disponsori Pakistan".
Pakistan membantah tuduhan tersebut dan sebagian besar warga Kashmir menyebutnya sebagai perjuangan kemerdekaan yang sah.
Puluhan ribu warga sipil, pemberontak dan pasukan pemerintah tewas dalam konflik ini. ***