Network
MEDIA PAKUAN - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Uni Emirat Arab (UEA) dalam perjalanan pertamanya ke kawasan Timur Tengah sejak perang di Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Dalam video yang dirilis Kremlin berdurasi 2 menit 9 detik ini, Putin menuju ke Istana Qasr Al Watan menggunakan mobil limousine berlapis baja, Aurus Senat L700.
Pemimpin Rusia ini diterima langsung oleh Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dengan upacara penyambutan yang terbilang sangat megah.
????????????????‼️???? CRAZY: Meanwhile, the Russian president is being greeted on a huge scale.
Airplanes in the sky, volleys of artillery, and also cavalry and camels. https://t.co/XhFS5iEyrM pic.twitter.com/qWEdZwkKkZ— Lord Bebo (@MyLordBebo) December 6, 2023
Kedatangan putin disambut dengan tembakan artileri, kaveleri kuda dan unta. Tidak hanya itu langit Abu Dhabi yang cerah juga dihiasai oleh warna bendera Rusia yang berasal dari 7 jet militer.
Kedua pemimpin ini terakhir bertemu di bulan Juni pada acara Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF).
Al Nahyan menyebut Putin sebagai teman baiknya dan ia mengatakan bahwa dia sangat senang bertemu kembali dengan mitranya dari Rusia itu.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara Moskow dan Abu Dhabi telah mencapai tingkat tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada hari yang sama Putin bertolak untuk mengunjungi Arab Saudi, untuk bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman Al Saud.
Ia juga akan melakukan pertemuan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Kamis 7 Desember 2023.
Belarus vs Germany
Feel the difference between how Qatar greets the President of the Republic of Belarus Alexander Lukashenko and President of the Federal Republic of Germany Frank-Walter Steinmeier.
???????????? vs ???????????? pic.twitter.com/aEVCNYLGcF— Rоssa S.Ferrari (@RossaSF1) November 30, 2023
Berbeda dengan kunjungan Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier minggu lalu ke Qatar, tidak ada sambutan kehormatan di negara teluk itu.
Lain halnya dengan kedatangan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, ia mendapatkan sambutan langsung para pejabat Qatar.
Steinmeier terlihat berdiri di pintu pesawat dan dengan tangan disilangkan, telihat kesal dan harus menunggu kedatangan pejabat Qatar selama 30 menit.
Insiden itu terjadi di tengah ketegangan, karena Jerman memberikan dukungan yang luas kepada Israel atas pembantaian terhadap warga Palestina.***
