Menurut pemilik tempat pemeliharaan lebah, tempat ini dibangun di gunung sekitar 500 tahun yang lalu.
Para peternak lebah memeliharanya sebagai tradisi keluarga selama beberapa generasi; madu dari peternakan lebah tersebut adalah jauh lebih mahal dibandingkan yang dikelola di sarang (Langstroth), Sebuah sarang kayu tradisional Apis mellifera jemenitica di Taif.
Mereka menyebut sarang lebah dengan sebutan “kawarah”, artinya tempat tinggal yang terbuat dari batang, lumpur, atau rongga kayu. Mereka juga menyebut tempat pemeliharaan lebah sebagai “masane'a”, yang berarti “pabrik”, yang ditempatkan di lokasi terpencil jauh dari pemukiman manusia.***