Network
MEDIA PAKUAN - Presiden Nikaragua Daniel Ortega resmi menandatangani dekrit pembangunan pangkalan militer Rusia dan penyebaran rudal jelajah di Nikaragua.
Momentum ini mengingatkan sejarah saat krisis rudal Kuba, dimana saat itu AS menempatkan rudalnya di Turki. Menanggapi tindakan AS, Uni Soviet kemudian berniat untuk menempatkan rudal di Kuba.
Saat ini AS kembali berulah dengan memprovokasi dan menyiapkan logistik militer di wilayah Baltik dan Ukraina, tetapi Rusia kemudian mampu mencegahnya.
Jika penempatan Rudal di Nikaragua selesai dibangun maka kota-kota AS akan menjadi target yang sangat dekat bagi rudal Rusia.
Rusia akan menempatkan rudal yang hanya berjarak 3000 km dari New York dan 1400 km dari Miami.
Ini merupakan jarak yang sangat dekat untuk rudal Rusia terutama rudal jenis hipersonik (yang tidak dimiliki AS), yang dapat mencapai Miami hanya dalam 7 menit saja.
Sistem Pertahanan Udara Patriot AS juga telah telah terbukti tidak efektif melawan rudal jenis ini, langit AS akan sama sekali tidak terlindungi dan akan menjadi bulan-bulanan Rusia
Selain itu Rusia juga dikabarkan akan menempatkan kapal perang di Kuba, dan bahkan akan menempatkan rudalnya di negeri Fidel Castro tersebut.
AS secara yang secara terbuka telah berencana untuk menginvasi Nikaragua, lalu Kuba dan Venezuela, harus berpikir puluhan kali meihat perkembangan Amerika Latin.
