MEDIA PAKUAN - Ditengah perpecahan dan perang dagang antara Uni Eropa dengan AS, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dalam sebuah wawancara televisi TF1 selama kunjungannya ke AS, sejak 29 November hingga 2 Desember 2022 , mengatakan bahwa untuk mengakhiri perang Ukraina, Barat harus menjamin keamanan Rusia.
Mengutip Die Welt, Macron berulang kali mengatakan keluhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang ekspansi NATO, dan menekankan bahwa Eropa harus menyiapkan arsitektur keamanan baru.
“Salah satu masalah utama yang perlu kita atasi, seperti yang selalu dikatakan Presiden Putin, NATO akan menutup pintu Rusia dan mengancam Rusia dengan penyebaran senjata ,” kata Macron.
“Masalah ini akan menjadi bagian dari isu perdamaian. Itulah sebabnya kami perlu memikirkan apa yang siap kami lakukan, bagaimana melindungi mitra dan negara anggota kami, dan bagaimana memberikan jaminan kepada Rusia setelah kembali ke meja perundingan," tegasnya.
Presiden AS Joe Biden baru-baru ini menyampaikan bahwa ia siap berbicara dengan Putin jika tertarik untuk mengakhiri perang, tetapi Putin tidak tertarik untuk negosiasi.
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan Rusia telah menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dengan menyatakan bahwa Barat harus mengakui deklarasi aneksasi Moskow atas empat wilayah Ukraina.
Publik Jerman mendukung proposal Macron terhadap jaminan keamanan Rusia, dan menilai langkah Macron sebagai upaya harapan perdamaian.
Namun sebagian berpendapat bahwa pernyataan Macron seharusnya dilakukan sebelum eskalasi terjadi.
Moskow mengajukan tuntutan penolakan terhadap NATO yang memperluas wilayahnya ke Eropa timur, seperti Ukraina dan mendirikan pangkalan militer di negara-negara pasca-Soviet.
Selain itu, Moskow juga membahas pelucutan senjata yang berada di dekat perbatasan Rusia dan menuntut penarikan pasukan aliansi di wilayah Eropa Timur.***