Network
MEDIA PAKUAN - Berbicara soal pembelian Twitter senilai $44 miliar, di akunnya Elon Musk mencoba menenangkan kekhawatiran pengiklan tentang akuisisi Twitter-nya.
Elon Musk mengungkapkan bahwa dia membeli platform media sosial itu untuk membantu menyelamatkan peradaban manusia.
Ia menuliskan "Saya tidak melakukannya untuk menghasilkan lebih banyak uang, saya melakukannya untuk mencoba membantu umat manusia, yang saya cintai," katanya.
"Dan saya melakukannya dengan kerendahan hati, mengakui bahwa kegagalan dalam mengejar tujuan ini, terlepas dari upaya terbaik kami, adalah kemungkinan yang sangat nyata,” ungkapnya.
Dear Twitter Advertisers pic.twitter.com/GMwHmInPAS— Elon Musk (@elonmusk) October 27, 2022
Orang terkaya di dunia ini mengajukan tawaran pengambilalihan Twitter pada bulan April lalu, dan berjanji untuk mengakhiri penyensoran suara-suara konservatif di platform tersebut.
Ia menjanjikan kebebasan berbicara adalah keharusan sosial untuk fungsi demokrasi.
Meskipun Musk menyebut kebebasan berbicara, ia menunjukkan bahwa Twitter jelas tidak bisa menjadi tempat yang bebas untuk semua, di mana apa pun akan dapat dikatakan tanpa konsekuensi.
Selain mematuhi hukum, platform harus ramah untuk semua kalangan, setiap orang dapat memilih pengalaman yang diinginkan, seperti orang-orang dapat memilih, misalnya, untuk menonton film atau bermain video game untuk segala usia.
CEO Tesla itu menyebutkan bahwa industri media sosial saat ini menghadapi risiko terpecah menjadi ruang yang menghasilkan lebih banyak kebencian dan memecah belah masyarakat.
