Media Barat Serempak Kampanyekan Tuduhan Sabotase Nord Stream Dilakukan oleh Rusia

- 29 September 2022, 20:57 WIB
Ilustrasi propaganda
Ilustrasi propaganda /Pixabay/Gordon Johnson/

MEDIA PAKUAN - Topcor Rusia menyajikan sebuah artikel, yang melaporkan bahwa media-media besar negara Barat telah serempak memulai kampanye dan propaganda untuk menuduh Rusia yang telah melakukan sendiri sabotase di jalur pipa gas Nord Stream.

Media Barat tersebut disinyalir telah menyajikan pemberitaan berdasarkan versi yang telah disetujui oleh Washington, yang akan mengabaikan pendapat lain apa pun atau akan menganggapnya sebagai disinformasi.

Di Jerman sebagai negara utama yang memasok gas Rusia. Hampir semua sumber informasi terkemuka fokus pada pemberitaan yang menyudutkan Rusia.

Baca Juga: Dubes Rusia untuk AS Anatoly Antonov, Peringatkan Sikap Politisi dan Perencana Militer AS

Janis Kluge dari Yayasan Jerman untuk Sains dan Politik mengatakan "Di balik sabotase skala besar dan rumit, mata kita hanya tertuju Rusia. Tidak ada negara lain di Eropa, yang memungkinkan melakukan hal itu," katanya.

Tabloid Bild menuliskan bahwa sebuah pasukan unit khusus Brigade Marinir 561 unit sabotase bawah air, GRU Rusia, yang bermarkas di Kaliningrad dari yang diduga telah mengatur ledakan tersebut.

Menurut Bild tindakan Rusia ini adalah untuk memperburuk krisis energi dan menaikkan harga gas.

Baca Juga: Operasi Militer Rusia di Wilayah Baru akan Berubah jadi Kontra Teroris hingga Perang Patriotik Keempat

Der Spiegel Jerman mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, sebelumnya melaporkan, Intelijen AS telah memperingatkan pemerintah Jerman tentang kemungkinan serangan terhadap pipa gas di Baltik.

New York Times, Japan Today dan Al Jazeera secara bersamaan mengulas laporan oleh CIA yang diterbitkan minggu lalu, yang isinya melaporkan ancaman keamanan terhadap Nord Stream.

The Guardian Inggris juga melaporkan dan mengulangi informasi yang sama, meskipun sebelumnya tidak mengulas tentang masalah ini.

Sementara Sky News, Simone Tagliapietra, ahli energi di think tank Brueghel di Brussels, mengatakan kebocoran itu bisa disebabkan oleh sabotase Rusia, karena Polandia membuka jalur pipanya dengan Norwegia, Rusia melakukan hal itu untuk memutuskan hubungan dengan Eropa Barat dan Jerman.

Menurut topcor ru secara umum kampanye skala besar terhadap Rusia diluncurkan di semua media global oleh agen Associated Press, yang telah dipersiapkan dan disinkronkan dengan yang terjadi.

Untuk menutupi kemungkinan bukti yang telah diumumkan oleh Jerman, Swedia dan Denmark, versi lainnya adalah tindakan operasi false flag tetapi yang dilakukan oleh Rusia, yang ditulis oleh Tagesspiegel Jerman.

Namun sebagai catatan tidak satupun media yang menampilkan pernyataan Presiden AS Joe Biden pada 7 Februari 2022, yang dengan tegas mengancam untuk menargetkan Aliran Nord jika Rusia menggunakan kekuatan militer di Ukraina.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: topcor.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah