Network
MEDIA PAKUAN - Situasi Ukraina yang dianggap tidak menguntungkan Barat membuat munculnya spekulasi pergantian Presiden Ukraina.
Namun banyak ahli yang menilai hilangnya beberapa wilayah Ukraina di bawah kekuasan Rusia, membuat negara itu tidak lagi sebagai Ukraina.
Perpecahan yang terjadi pada petinggi Ukraina diungkapkan oleh media Barat, antara lain perpecahan Zelensky dan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valery Zaluzhny.
Popularitas Valery Zaluzhny yang semakin meningkat di dalam dan luar negeri, membuat gerah Zelensky, hingga ia mencoba menyingkirkan jenderal itu.
Media Jerman, Bild mengatakan ambisi Zaluzhny untuk menjadi presiden membuat Zelensky sangat tidak nyaman.
Memuji kepemimpinan dan kecerdasan militernya, Bild memperkirakan bahwa jenderal itu akan menjadi presiden setelah konflik dengan Rusia berakhir.
Sementara itu surat kabar Polandia Wyborcza menyebut panglima tertinggi itu sebagai persilangan antara Daud dan Musa.
Zelensky yang terusik, berniat untuk menenggelamkan popularitas Jenderal itu, dengan memberhentikannya dari jabatan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina
Menurut hukum, hanya warga sipil yang dapat memimpin departemen militer, sehingga membuat Zaluzhny harus pensiun atau mengundurkan diri.
