PBB Serukan Penyelidikan Kematian Jurnalis Rusia Darya Dugina, Target yang Direncanakan

- 23 Agustus 2022, 17:45 WIB
Darya Dugina
Darya Dugina /Geopolitika/ Andrew Korybko

MEDIA PAKUAN - Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB,  Antonio Guterres, Stephane Dujarric mengatakan bahwa PBB menyerukan penyelidikan atas kematian  jurnalis Rusia, Darya Dugina.

Perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia menambahkan pemboman yang menewaskan Dugina menunjukkan sifat sebenarnya dari negara Ukraina.

Ia mengungkapkan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, yang akan berlangsung beberapa hari lagi masalah itu akan akan dibahas dalam sesi khusus.

Baca Juga: AS Kutuk Pemboman Darya Dugina, Rusia Nyatakan Agen Ukraina Menyamar sebagai Pengungsi Donbass

"Kami telah meminta pertemuan mendesak besok di Zaporozhye, di mana provokasi Ukraina berlanjut," kata Nebenzia.

"Serangan itu menunjukkan sifat Ukraina, dimana hubungan antara pelaku dan pembunuhan ini jelas, dan telah diungkapkan oleh FSB," katanya.

Dugina, 29, adalah putri dari filsuf Aleksandr Dugin, tewas dalam ledakan bom yang ditanam di SUV Toyota ayahnya, sepulangnya dari sebuah festival di luar Moskow pada hari Sabtu 20 Agustus 2022. 

Sumber FSB kepada TASS mengatakan Dugina adalah target yang direncanakan, bom itu diledakkan dari jarak jauh begitu si pembunuh mengetahui ia sudah berada dalam mobil.

Baca Juga: Putin Sampaikan Belasungkawa atas Tewasnya Jurnalis Darya Dugina dalam Bom Mobil oleh Pelaku Warga Ukraina


FSB telah mengidentifikasi tersangka adalah warga negara Ukraina bernama Natalya Vovk, 43 tahun.

Dalam video yang dirilis FSB, Senin, Vovk memasuki negara itu pada bulan Juli dengan plat nomor Republik Rakyat Donetsk dan ditemani putrinya yang masih remaja.

Vovk juga terdaftar menyewa apartemen di gedung Moskow yang sama dengan Dugina.

Setelah peristiwa itu ia buru-buru meninggalkan Rusia dan menyeberang ke Estonia dengan plat nomor Ukraina, dengan warna rambutnya yang berbeda, pada hari Minggu 21 Agustus 2022. 

Ukraina membantah keterlibatan dengan pemboman itu. Namun, Vovk muncul dalam database personel Garda Nasional Ukraina yang diterbitkan pada bulan April, dengan nama keluarga Shaban dan terkait dengan resimen neo-Nazi Azov.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah