MEDIA PAKUAN - Fenomena gelombang panas tidak biasa melanda sejumlah negara Eropa akhir-akhir ini.
Perancis mengumumkan keadaan darurat akibat gelombang panas dan kekeringan, sekaligus membatasi penggunaan air di 88 wilayah dari 96 wilayah negara itu.
Dalam siaran tv Perancis, BMTV menyebutkan bahwa dua wilayah di barat negara itu menjadi titik terparah kekurangan air di Pays de la Loire dan Poitou-Charentes.
Baca Juga: Pecahkan Kaca Ambulans Pasien Mencoba Melarikan Diri di Rusia
Baca Juga: Istri Selingkuh dengan Elon Musk, Pendiri Google Ajukan Gugatan Cerai Istrinya
Baca Juga: Ragukan Peradilan PBB Rusia Bentuk Pengadilan Internasional untuk Kejahatan Ukraina
Pemerintah Perancis memberlakukan larangan penggunaan air berlebihan termasuk menyiram tanaman pada siang hari.
Cuaca kering dan panas yang tidak normal selama beberapa minggu dan curah hujan yang rendah selama musim dingin, tidak memungkinkan untuk menampung cadangan air.
Hujan diperkirakan akan terjadi pada dua pekan mendatang, kecuali di kawasan Pyrenees dan Pegunungan Alpen.