Bangkrut! Sri Lanka Kehabisan Bahan Bakar hingga Terlilit Hutang: Layanan Negara Ditutup Sementara

- 28 Juni 2022, 07:21 WIB
Sri Langka Bangkrut! Berikut Ini Fakta dan Data Tentang Negara yang Sempat Disebut Ceylon
Sri Langka Bangkrut! Berikut Ini Fakta dan Data Tentang Negara yang Sempat Disebut Ceylon /Ilustrasi/Pixabay
 
MEDIA PAKUAN - Daily Mirror Inggris melaporkan Sri Lanka telah kehabisan bahan bakar dengan penyimpanan yang hanya cukup untuk bertahan satu hari.

Menurut laporan itu, negara itu sekarang hanya memiliki 1,1 ribu ton bensin dan 7,5 ribu ton solar yang tersisa di gudang.
 
Tidak ada kapal bahan bakar yang berlayar ke Sri Lanka karena Kolombo gagal melakukan pembayaran yang diperlukan untuk kargo.
 
 
Negara ini juga telah masuk daftar hitam oleh perusahaan asing. Kondisi ini karena baru-baru ini gagal membayar utangnya. Dan harus memberikan jaminan bank internasional untuk pesanan baru.

Pemerintah Sri Lanka telah mengirim dua menterinya ke Rusia minggu ini. Mereka menegosiasikan pengiriman minyak lebih lanjut setelah pembelian minyak mentah bulan lalu.
 
 
Pembelian dengan diskon, yang ditawarkan Moskow awal tahun ini, untuk menarik pembeli baru di tengah sanksi Barat.

Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera mengatakan dua menteri akan pergi ke Rusia. "Dan saya akan pergi ke Qatar besok untuk melihat apakah kami dapat mengatur persyaratan konsesi ,” kata Wijesekera.
 
Pada bulan Mei, Sri Lanka membeli pengiriman 90.000 metrik ton minyak mentah Rusia untuk memulai kembali kilang minyaknya.
 
Baca Juga: Cek Keuangan Berdasarkan Ramalan 12 Zodiak Hari Ini: Cancer Kehabisan Uang

Sri Lanka mengalami krisis ekonomi terburuk sejak mendeklarasikan kemerdekaan lebih dari 70 tahun lalu. 
 
Penurunan pariwisata di tengah pandemi Covid-19, menyebabkan berkurangnya mata uang asing, yang menyebabkan tidak bisa membayar impor dan berjuang dengan krisis bahan bakar dan pangan. 
 
Harga solar meningkat hampir empat kali lipat dan harga bensin hampir tiga kali lipat sejak awal tahun. 
 
 
Situasi semakin memburuk saat pertengahan April, Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya sebesar $51 miliar, yang membuatnya tidak dapat meminjam dana asing.

Kurangnya pasokan bahan bakar mengakibatkan penutupan total transportasi umum di negara itu minggu ini dan menyebabkan pemadaman listrik. 
 
Sementara itu untuk menghemat bahan bakar,  penutupan layanan lembaga negara yang tidak penting diperpanjang sampai pemberitahuan lebih lanjut.
 
 
Wijesekera mengatakan bahwa penduduk tidak akan bisa mendapatkan bahan bakar untuk penggunaan pribadi dalam beberapa hari  karena pembatasan barel yang tersisa untuk angkutan umum, pembangkit listrik dan penyedia layanan medis.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.rt.com/business


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x