Network
MEDIA PAKUAN - Seorang pria yang menyamar sebagai pendeta diduga telah menyusup ke kerajaan Inggris yang seharusnya memiliki keamanan yang ketat.
Meski tak mengganggu keluarga kerajaan, namun pria tersebut berhasil menerobos ke barak atau tempat tinggal pengawal kerajaan Inggris yang disebut Pengawal Coldstream.
Ia masuk tanpa dicurigai dan mengaku-ngaku sebagai teman dari Padre batalion, Pendeta Matt Coles.
Baca Juga: Viral di Skotlandia Penampakan Mahluk Misterius Terbang dari Permukaan Laut
Penyusupan ini dilaporkan surat kabar The Sun pada Senin dan menurut sumber, sang penipu muncul di gerbang barak dan berhasil masuk tanpa menunjukkan identitas atau menunjukkan kredensial.
"Pria itu muncul di gerbang, mengatakan namanya adalah Pastor Cruise dan mengaku sebagai teman Padre batalion, Pendeta Matt Coles. Dia diundang masuk dan ditawari sesuatu untuk dimakan,” kata sumber.
Pendeta palsu itu mencoba akrab dan berteman dengan para penjaga di fasilitas dan dalam beberapa jam dia minum dengan petugas di bar.
Baca Juga: Gegara Selundupkan Harta Nasional Irak, Warga Inggris Tewas: Pelaku Lain Terancam Hukuman Mati
Penipu itu menghibur teman-teman barunya dengan cerita yang sedikit tidak masuk akal, membual tentang melayani selama Perang Irak dan mengaku telah menerima medali untuk keberaniannya.
"Dia menceritakan banyak cerita tinggi dan para pemain menikmati olok-oloknya,” klaim sumber.
Omong kosongnya yang semakin melantur pun akhirnya membuat orang-orang mulai curiga. Namun anehnya ia tetap ditawari bermalam di sana.
Sang penyusup pun akhirnya menghabiskan malam di Barak Victoria, barak pasukan yang menjaga Ratu Elizabeth II di Kastil Windsor. Ia juga bercengkerama dengan tentara elit yang bertugas melindungi Ratu.
Baca Juga: Cari Simpatik Warga Muslim! Gedung Putih Rayakan Idul Fitri: Pemerintahan Trump Tidak Dilakukan
Saat pagi hari, polisi dipanggil ke barak dan memeriksa pria penipu itu lantas menangkapnya. Namun sejauh ini belum ada tindakan lebih lanjut terhadapnya.
Hingga pada Selasa, militer Inggris melaporkan kasus ini dan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan.
“Tentara menangani pelanggaran keamanan ini dengan sangat serius dan akan diselidiki secara menyeluruh sebagai prioritas,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan. ***
